Sepanjang awal tahun ini, di Banjarnegara, Jateng, telah terjadi 28 kali longsor. Terkini, sebuah tebing setinggi tiga meter longsor di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Senin (20/1/2020) malam.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS – Tebing setinggi tiga meter longsor di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (20/1/2020) malam pukul 23.00. Peristiwa itu menyebabkan sebuah rumah rusak. Sepanjang awal tahun ini, di Banjarnegara telah terjadi 28 kali longsor.
“Hujan deras turun sejak pukul 16.00 sampai 20.00 di Desa Lawen sehingga mengakibatkan tebing setinggi 3 meter dan lebar 4 meter longsor menimpa dinding kamar mandi rumah milik Bapak Kirno,” kata Bintara Pembina Desa Koramil 06/Kalibening Sersan Dua Ngabdurrahman, saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/1).
Hari ini kami menggelar kerja bakti untuk membersihkan material longsor.
Ngabdurrahman menyampaikan, lokasi longsor berada di Dusun Jambu RT 01/RW 09. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 3 juta. “Hari ini kami menggelar kerja bakti untuk membersihkan material longsor,” tuturnya.
Camat Pandanarum Bariadi Jumpaedo menyampaikan, pihaknya meminta jajarannya untuk melakukan asesmen dan memastikan longsor tidak mengancam rumah-rumah lain. “Kami punya CBAT (community based action team) Lawen dan kelompok kebencanaan lainnya, seperti Destana (desa tangguh bencana) yang sudah terlatih,” tuturnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menyampaikan, sejak pergantian tahun, total kebencanan yang terjadi di Banjarnegara mencapai 38 kejadian. Dari jumlah itu, sebanyak 28 kejadian merupakan tanah longsor. “Tim dari BPBD Kabupaten Banjarnegara sedang mengecek kondisi di lapangan,” ujarnya.
Longsor yang terjadi sepanjang awal tahun ini di Banjarnegara didominasi oleh longsor tebing di sekitar jalan provinsi dan kabupaten, terutama di wilayah utara seperti Kecamatan Karangkobar, Wanayasa, dan Pejawaran. Kewasapadaan longsor masih ditingkatkan mengingat cuaca ekstrem diprediksi terjadi hingga Februari nanti.
Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara Arif Rahman sebelumnya menyampaikan, dari 266 desa di Banjarnegara, sebanyak 199 desa termasuk rawan longsor. Arif mengimbau warga yang menemukan retakan tanah pascakemarau panjang lalu untuk segera menutupnya dengan timbunan supaya air tidak masuk dan menyebabkan longsor.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Banjarnegara, selama 7 tahun terakhir, telah terjadi 367 kali tanah longsor di Banjarnegara. Bencana itu merenggut 113 korban jiwa. Sebanyak 13 dari 20 kecamatan di Banjarnegara termasuk rawan longsor.