Terombang-ambing di Laut 5 Jam, 14 Orang Berhasil Dievakuasi
›
Terombang-ambing di Laut 5...
Iklan
Terombang-ambing di Laut 5 Jam, 14 Orang Berhasil Dievakuasi
Setelah 5 jam terombang-ambing di laut, sebanyak 5 penumpang dan 9 anak buah Kapal Risvin Pratama selamat saat kapal yang mereka tumpangi karam di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Selasa (21/1/2020).
Oleh
VIDELIS JEMALI
·2 menit baca
PALU, KOMPAS — Sebanyak 5 penumpang dan 9 anak buah Kapal Risvin Pratama berhasil dievakuasi dengan selamat saat kapal yang mereka tumpangi karam di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Selasa (21/1/2020). Mereka terombang-ambing di atap kapal yang belum terendam air selama 5 jam.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano menyampaikan, regu penolong tiba di lokasi pada pukul 16.45 Wita atau hampir 5 jam setelah kapal mengalami kecelakaan.
”Evakuasi berlangsung 1 jam. Semua penumpang dan anak buah kapal telah dievakuasi ke Salakan, Banggai Laut,” kata Basrano di Palu, Sulteng, Selasa. Para penumpang dan ABK itu selanjutkan dibawa ke rumah sakit Banggai Laut untuk diperiksa kesehatannya.
KM Risvin Pratama tenggelam pada pukul 12.00 Wita. Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu menerima informasi kecelakaan itu pada pukul 13.30 Wita melalui seorang anak buah kapal (ABK) yang berada di atas kapal. Mereka menelpon langsung Kantor SAR. Saat itu, tinggal bagian atap kapal yang belum terendam air.
Lokasi kejadian berjarak 3 mil dari Desa Matanga, Banggai Laut. Rumah-rumah di desa itu masih bisa terlihat dari kapal. Hal itu dituturkan ABK itu saat berkomunikasi dengan Basrano.
Kapal yang mengangkut kopra dan lima penumpang, termasuk seorang anak, itu bertolak dari Kecamatan Lede, Kabupaten Kepulauan Taliabu, Maluku Utara, menuju Luwuk, Banggai. Kapal bertolak sekitar pukul 05.15 Wita dengan jumlah ABK 9 orang.
Berdasarkan keterangan salah satu ABK, kapal tenggelam karena diterjang gelombang yang cukup tinggi. Akibatnya, salah satu papan di badan kapal terlepas sehingga air masuk ke dalam kapal.
Video evakuasi tim SAR menunjukkan, saat tim gabungan mengevakuasi, para penumpang masih bertahan di atap kapal, bagian yang belum tenggelam. Mereka juga mengenakan pelampung, tetapi terombang-ambing karena gelombang laut cukup tinggi.
Kapal tenggelam karena diterjang gelombang yang cukup tinggi.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Rifaldy menyatakan, pihaknya sejak awal berkomunikasi dengan berbagai pihak di Banggai Laut untuk segera menuju lokasi kecelakaan. Koordinasi itu membuahkan hasil dengan ditemukannya kapal dan para penumpang serta ABK dalam kondisi selamat.
Tim yang mengevakuasi para korban terdiri dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banggai Laut, TNI-Polri, dan nelayan setempat. Kapal operasional Basarnas, KN Bhisma, juga diberangkatkan dari Luwuk Kabupaten Banggai pada pukul 14.00 Wita untuk mengevakuasi korban. Namun, sebelum sampai ke lokasi yang mencapai 8 jam perjalanan, para korban sudah berhasil diselamatkan.