Pastikan Masyarakat Rasakan Dampak Sebaran Industri
›
Pastikan Masyarakat Rasakan...
Iklan
Pastikan Masyarakat Rasakan Dampak Sebaran Industri
Kontribusi Jawa dan Sumatera terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melampaui wilayah lain. Kawasan industri yang disebar ke sejumlah daerah diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan dirasakan masyarakat.
Oleh
C ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyebaran industri di daerah penting untuk memeratakan ekonomi antardaerah. Namun, dampak berganda dari perkembangan industri tersebut mesti bisa dirasakan masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2019, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,02 persen. Namun, pertumbuhan Maluku dan Papua justru negatif 7,43 persen. Adapun kontribusi produk domestik regional bruto Maluku dan Papua terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 2,27 persen.
”Presiden Jokowi dari dulu selalu mengatakan, kalau bisa ada penyebaran. Kalau enggak, ekonomi hanya akan tersentral di Jawa dan Sumatera,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian Johnny Darmawan di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Mengacu data BPS, Jawa dan Sumatera mendominasi struktur ekonomi Indonesia pada triwulan III-2019 dengan kontribusi Jawa 59,15 persen dan Sumatera 21,14 persen.
Meski demikian, berdasarkan data BPS, provinsi dengan ketimpangan paling tinggi di Indonesia ada di Jawa, yakni DI Yogyakarta.
Ketimpangan ditunjukkan melalui rasio gini dengan besaran 0-1. Semakin besar atau mendekati 1, ketimpangan semakin dalam.
Per September 2019, rasio gini Indonesia 0,38. Ada delapan provinsi dengan rasio gini lebih tinggi dari 0,38. Kedelapan provinsi itu adalah DI Yogyakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Papua, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Papua Barat.
Jangka panjang
Menurut Johnny, penyebaran industri merupakan bagian strategi jangka panjang untuk menekan tingkat kesenjangan atau ketimpangan. Persoalan kesenjangan tidak akan terselesaikan selama perekonomian hanya terpusat di Jawa.
Oleh karena itu, industri seharusnya tersebar hingga ke Kalimantan, Maluku, dan Papua. ”Daerah harus memiliki sumber daya yang menyebabkan suatu industri harus dibangun di sana,” ujar Johnny.
Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas yang lengkap akan menunjang perkembangan industri di daerah. Industri di Karawang, Jawa Barat, misalnya, mulai bagus ketika infrastruktur dan fasilitas pendukung tersedia di wilayah itu.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyampaikan, kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengolah sumber daya setempat dapat mendorong perputaran uang di wilayah tersebut. ”Sulawesi yang memiliki basis usaha kecil rakyat, seperti kakao, kopi, dan lainnya, pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Teten.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui siaran pers Biro Humas Kemenperin, Senin (20/1/2020), menyebutkan, pihaknya proaktif menjalankan program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menurut dia, salah satu program tersebut berupa pendidikan vokasi yang terkait dan cocok (link and match) antara sekolah menengah kejuruan dan industri di sejumlah daerah.