Juventus menuai buah dari kengototan penyerangnya, Cristiano Ronaldo, yang menolak tua. Pemain yang menyongsong usia 35 tahun itu memborong seluruh gol Juve saat mengalahkan Parma 2-1, Senin dini hari waktu Indonesia.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
TURIN, SENIN – Cristiano Ronaldo, penyerang Juventus, akan genap berusia 35 tahun pada 5 Februari mendatang. Meskipun kian memasuki usia senja, pemain berjuluk “CR7” itu tidak menunjukkan tanda-tanda menua, setidaknya dalam hal performa bermainnya.
Sempat absen akibat penyakit sinusitis pada laga sebelumnya, yaitu kontra Udinese di Piala Italia, Ronaldo kembali membela Juve dengan penampilan menggebrak. Ia memborong seluruh gol Juve saat membekap Parma 2-1 pada lanjutan Liga Italia, Senin (20/1/2020) dini hari WIB. Seluruh golnya itu dicetak lewat situasi bola hidup, bukan penalti.
Kedua gol itu sempat membuat nama Ronaldo tercatat sebagai pencetak gol tersubur sepanjang masa di lima liga top Eropa, yaitu Italia, Inggris, Spanyol, Jerman, dan Perancis. Ia membukukan total 432 gol dalam kariernya, yaitu di Liga Spanyol dan Italia. Namun, rekor itu tidak berlangsung lama.
Hampir di saat bersamaan, terpisah ratusan kilometer jauhnya, bintang Barcelona—Lionel Messi—mematahkan kembali rekor Ronaldo itu. Satu golnya ke gawang Granada di Liga Spanyol, kemarin dini hari, membuat Messi kembali menduduki “singgasana” pencetak gol tersubur di liga Eropa, yaitu total 433 gol.
Meskipun demikian, Ronaldo—yang dua tahun lebih tua dari Messi—mengukir rekor lainnya yang membanggakan. Dia tercatat sebagai pemain Juve pertama yang konsisten, yaitu selalu mencetak gol di tujuh laga Liga Italia beruntun setelah David Trezeguet pada 2005 silam. Total 11 gol ia cetak di tujuh laga Liga Italia terakhir, termasuk trigol saat menghadapi Cagliari awal Januari lalu.
Sepanjang musim ini, mantan penyerang Real Madrid itu telah mengukir total 16 gol di Liga Italia. Hanya ada satu orang, yaitu Ciro Immobile, yang mencetak gol lebih banyak darinya saat ini. Striker Lazio berusia 29 tahun itu, kini mengemas 23 gol dan memuncaki daftar pencetak gol tersubur di Liga Italia saat ini.Meskipun rajin mencetak gol, menurut Ronaldo, kemenangan timnya adalah hal yang terpenting. “Dua gol itu sangatlah penting karena ini sungguh laga yang sulit. Parma sangat terorganisir dan sulit ditaklukkan. Namun, kami berjuang hebat dan mampu memenanginya,” tutur Ronaldo seusai laga itu.
Berkat dua gol Ronaldo itu, Juve kini mulai berlari meninggalkan para pesaingnya di puncak klasemen Liga Italia. “Si Nyonya Besar” kini mengemas 51 poin atau unggul empat poin dari Inter Milan, tim yang gagal menang di dua laga terakhir. Keduanya ditempel Lazio yang tengah mencatatkan rekor menawan, yaitu 11 kemenangan beruntun di Liga Italia. Tim asal ibukota Italia itu mengemas 45 poin dan memiliki tabungan satu laga.
“Kami tahu Inter imbang dan Lazio menang. Jadi, sangatlah penting membangun keunggulan,” ungkap Ronaldo yang rutin melakukan diet ketat dan latihan kebugaran ekstra guna menjaga kondisi tubuhnya agar tetap prima di usianya saat ini.
Sementara itu, meskipun menang, Pelatih Juventus Maurizio Sarri enggan berpuas diri. Menurutnya, timnya sempat tertekan dan tampil gugup pada menit-menit akhir laga itu. Juve sempat mengendurkan intensitas serangannya. Mereka memilih bertahan di pengujung laga itu.
“Saya lebih memilih kebobolan melalui serangan balik ketimbang menghabiskan 10-15 menit tersisa dengan bermain bertahan. Namun, secara umum kami tampil baik musim ini. Saya kira, kami masih mampu meningkatkan cara membaca permainan, khususnya di menit-menit akhir,” ujar Sarri seusai laga itu seperti dikutip Football-Italia. (Reuters)