Dalam situasi krisis, Napoli mampu mengalahkan juara bertahan Coppa Italia, Lazio, pada babak perempat final di Stadion San Paolo, Naples, Rabu (22/1/2020) dini hari dengan skor 1-0.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·4 menit baca
NAPLES, RABU — Dalam situasi krisis, Napoli mampu mengalahkan juara bertahan Coppa Italia, Lazio, pada babak perempat final di Stadion San Paolo, Naples, Rabu (22/1/2020) dini hari, dengan skor 1-0. Meskipun menang, Napoli tidak dapat berpuas diri karena perjuangan mereka masih panjang.
Melihat hasil pertandingan sebelumnya, perbandingan Napoli dengan Lazio seperti bumi dan langit. Dalam enam pertandingan, Lazio berhasil memenangi semuanya, sedangkan Napoli mengalami empat kali kekalahan. Tiga di antaranya kekalahan Napoli tersebut terjadi di kandang.
Hasil buruk yang dialami Napoli membuat situasi di dalam klub menjadi kacau yang berakibat pemecatan pada pelatih Carlo Ancelotti. Pelatih baru Gennaro Gattuso juga belum berhasil mengatasi krisis yang terjadi di Napoli. Para pemain Napoli juga terlibat ketegangan dengan Presiden Aurelio De Laurentiis karena menolak dikarantina untuk memperbaiki penampilan tim.
Rentetan hasil buruk tersebut sempat menghantui pemain dan pendukung Napoli sebelum pertandingan melawan Lazio. Apalagi, musim ini Lazio seperti tim yang baru bangkit dari kubur. Mereka tampil kesetanan dan sejauh ini berada di peringkat ketiga Liga Italia. Pada pertandingan sebelumnya di Liga Italia, Lazio menang dengan skor 1-0.
”Lazio adalah tim yang sangat bagus dan secara fisik mereka dapat menghancurkan (lawan) ketika menekan di sepertiga (lapangan),” ujar Gattuso kepada Rai Sport.
Akan tetapi, ketakutan Gattuso dapat mereda ketika penyerang andalan sekaligus kapten tim Lorenzo, Insigne, mencetak gol pada detik ke-90 setelah mendapatkan umpan Piotr Zielinski. Insigne melakukan aksi individu yang gagal dicegah pemain bertahan Lazio.
Napoli mendapatkan tekanan besar pada menit ke-10 ketika Lazio mendapatkan hadiah penalti setelah Elseid Hysaj melanggar Felipe Caicedo di dalam kota penalti. Ketakutan pun terlihat di mata pemain Napoli karena Lazio memiliki penyerang Ciro Immobile yang merupakan pencetak gol terbanyak Liga Italia dengan raihan 23 gol.
Keberuntungan ternyata masih berada di pihak Napoli. Immobile terpeleset dan bola yang ia tendang melambung tinggi ke atas gawang. Napoli pun bernapas lega.
Akan tetapi, rasa lega itu hanya bertahan 9 menit. Napoli harus bermain dengan 10 pemain karena Hisaj mendapatkan kartu kuning kedua. Tak lama kemudian, Lazio juga harus kehilangan pemainnya karena Lucas Leiva mendapatkan dua kartu kuning dalam waktu bersamaan akibat protes yang berlebihan kepada wasit.
Dalam kondisi sama-sama bermain dengan 10 pemain, Lazio mampu mendominasi permainan. Mereka mampu melepaskan 17 tendangan dan 5 di antaranya mengenai sasaran. Sayangnya, mereka belum berhasil mendapatkan gol penyeimbang hingga peluit akhir dibunyikan.
Gattuso mengakui, timnya melakukan banyak kesalahan jelang akhir pertandingan sehingga lawan dapat menguasai permainan. Namun, Napoli dapat mengatasi persoalan tersebut sehingga dapat mencegah Lazio mencetak gol.
Dengan kemenangan ini, Napoli berhak melaju ke semifinal untuk menghadapi pemenang antara Inter Milan dan Fiorentina. Gattuso berharap timnya tidak cepat berpuas diri seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
”Ini bukan kemenangan penting pertama kami musim ini. Kami cenderung berpuas diri setelah hasil yang besar. Kami perlu memiliki racun di setiap pertandingan,” ujarnya.
Napoli masih memiliki pekerjaan rumah yang banyak di pertengahan musim ini. Di Liga Italia, mereka masih terdampar di peringkat ke-11 akibat rentetan hasil buruk di putaran pertama. Napoli juga akan menghadapi lawan berat di babak 16 besar Liga Champions, yakni raksasa Spanyol, Barcelona, bulan depan.
Kekecewaan Inzaghi
Pelatih Lazio Somone Inzaghi sangat kecewa dengan hasil yang dialami timnya. Lazio berhasil mendominasi permainan, tetapi mereka gagal memperoleh kemenangan.
Ia menuturkan, salah satu faktor dari kegagalan tersebut adalah diusirnya Leiva dari lapangan. Menurut Inzaghi, wasit salah dalam mengambil keputusan. Namun, Leiva seharusnya tidak perlu melakukan protes yang berlebihan karena ia adalah pemain profesional yang berpengalaman. Hilangnya Leiva membuat kekuatan lini tengah Lazio menurun.
”Saya pikir Lucas (Leiva) salah untuk bereaksi seperti yang dia lakukan, tetapi kesalahan pertama adalah dari wasit. Lucas mendapatkan bola dan tidak hanya dianggap melakukan pelanggaran, tetapi dia juga mendapat kartu kuning,” kata Inzaghi, seperti dikutip dari Football Italia.
Ia juga merasa timnya kurang beruntung karena gagal mencetak gol. Padahal, Lazio memiliki banyak peluang. Inzaghi berharap timnya dapat belajar dari kekalahan ini terutama dalam penyelesaian akhir.
Kekalahan ini membuat Lazio fokus mengejar posisi empat besar di liga agar dapat lolos ke Liga Champions pada musim depan. Terakhir kali Lazio berkompetisi di ajang paling bergengsi di Eropa tersebut pada musim 2007/2008. (Reuters/AFP)