MotoGP Indonesia untuk Menarik Wisatawan Berkualitas
›
MotoGP Indonesia untuk Menarik...
Iklan
MotoGP Indonesia untuk Menarik Wisatawan Berkualitas
MotoGP siap digelar di sirkuit kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, NTB, pada 2021. Ajang ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas yang dapat menyumbang devisa negara.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ajang balap MotoGP siap digelar di sirkuit kawasan ekonomi khusus pariwisata Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 2021. Ajang ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan berkualitas yang dapat menyumbang lebih banyak devisa negara.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (22/1/2019), mengatakan, persiapan penyelenggaraan ajang bergengsi itu sudah sesuai dengan target. Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sudah mencapai 40 persen.
Persiapan promosi dan penjualan tiket acara oleh promotor Mandalika Grand Prix Association (MGPA) juga sudah mulai. ”Kesiapan penyelenggaraan MotoGP sudah berjalan sesuai apa yang direncanakan. Lintasan sudah disiapkan, pembebasan tanah sudah berjalan,” ujarnya.
Sitti menyampaikan hal itu dalam peluncuran Calendar of Event Lombok Sumbawa 2020 di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta. Kegiatan itu dihadiri pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio.
Kesiapan penyelenggaraan MotoGP sudah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Lintasan sudah disiapkan, pembebasan tanah sudah berjalan.
Sebelumnya, promotor MotoGP, Dorna Sports Group, pada 23 Februari 2019 resmi mengumumkan salah satu seri ajang itu pada musim 2021 akan digelar di Mandalika. Rencana untuk menggelar seri balap motor dunia MotoGP dan Superbike ini tertuang dalam kesepakatan antara Dorna Sports dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero).
CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer menandatangani kesepakatan di Markas Dorna di Madrid, Spanyol, 28 Januari 2019. Dorna mengikat kontrak kerja sama dengan ITDC untuk gelaran selama lima tahun berturut-turut, mulai dari 2021 hingga 2025.
Menurut Sitti, pemerintah juga sudah merencanakan penambahan akomodasi atau tempat menginap wisatawan. Berdasarkan pengalaman di tempat lain, MotoGP mampu mendatangkan sekitar 125.000 sampai 190.000 wisatawan dari berbagai penjuru daerah dan negara.
Meski jumlah kamar hotel sudah mencapai 10.000 unit. Pemerintah setempat akan menambah jumlah akomodasi dengan membuat penginapan dalam bentuk glamping (kemah mewah) untuk sementara dan kapal pesiar.
Pada kesempatan yang sama, Wishnutama berharap, penyelenggaraan MotoGP bisa mengangkat NTB di mata internasional lewat tayangan yang berpotensi ditonton ratusan juta masyarakat dunia. Dengan itu, akan lebih banyak wisatawan mancanegara datang ke Indonesia, khususnya NTB.
Namun, jangan sampai yang dikejar itu hanya jumlah. Jangan sampai wisatawan datang cuma untuk mengotori atau merusak kultur yang ada.
”Lebih baik datangkan wisatawan berkualitas yang bisa menghargai alam dan budaya kita. Ini yang harus dicari NTB,” pesannya.
Jangan sampai yang dikejar itu hanya jumlah. Jangan sampai wisatawan datang cuma untuk mengotori atau merusak kultur yang ada.
Selain itu, lanjut Wishnutama, wisatawan berkualitas yang mampu tinggal lebih lama dan memiliki daya beli tinggi bisa datang lebih banyak. Hal itu dalam rangka menaikkan devisa negara.
Akhir-akhir ini, Indonesia belajar dari Malaysia dan Australia. Malaysia bisa mendatangkan 25 juta wisatawan dan Australia cuma 9 juta wisatawan.
”Namun, devisa yang dihasilkan Malaysia hanya 25 miliar dollar AS, sedangkan Australia bisa menghasilkan 31 miliar dollar AS karena yang ditarik wisatawan berkualitas,” tuturnya.
Dinas Pariwisata Provinsi NTB, pada tahun ini, menargetkan 4,3 juta wisatawan mancanegara berlibur ke NTB. Target itu naik dibandingkan dengan hanya 3,7 juta wisatawan mancanegara yang datang ke sana sepanjang 2019. Wisatawan itu kebanyakan berasal dari Malaysia, Australia, dan Eropa.