Pemulihan Pertumbuhan Masih Dibayangi Ketidakpastian
›
Pemulihan Pertumbuhan Masih...
Iklan
Pemulihan Pertumbuhan Masih Dibayangi Ketidakpastian
Oleh
·2 menit baca
DAVOS, SELASA —Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan tekanan pada pertumbuhan global tampak telah mencapai titik terendah. Akan tetapi pemulihan tahun ini masih tidak meyakinkan. Sejumlah risiko, mulai dari ketegangan perdagangan hingga guncangan iklim, membuat prospek tidak pasti.
Untuk tahun 2020 dan 2021, IMF memangkas kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diperkirakan 3,3 persen, di bawah proyeksi Oktober 2019 di angka 3,4 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 ada di angka 3,4 persen, turun dari perkiraan sebelumnya di angka 3,6 persen.
”Kita belum mencapai titik balik (pertumbuhan),” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada malam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss. ”Kenyataannya adalah pertumbuhan global tetap lamban.”
Prospek
Proyeksi baru dengan angka penurunan tersebut mencerminkan penilaian kembali IMF terhadap prospek ekonomi untuk sejumlah pasar negara berkembang.
India mendapatkan perhatian pertama. Permintaan domestik di negeri itu telah melambat lebih tajam dari yang diharapkan di tengah kontraksi kredit dan tekanan di sektor nonbank. Chile dan Meksiko juga diproyeksikan menghadapi tekanan ekonomi.
Sebagian besar penurunan proyeksi itu disebabkan oleh perlambatan yang lebih tajam dari yang diperkirakan, khususnya di India dan pasar negara berkembang lainnya.
Meskipun kesepakatan perdagangan AS dan China melalui penandatanganan kesepakatan fase satu, 15 Januari lalu, dinilai memberi harapan bagi ekonomi global, capaian itu tetap belum mampu
mengangkat potensi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
Dengan perang dagang yang membebani ekspor dan investasi, ekonomi global tumbuh 2,9 persen tahun lalu. Capaian itu laju paling lambat sejak krisis keuangan global pada dekade pertama 2000 meskipun pelonggaran sektor moneter oleh bank sentral diperkirakan menambahkan setengah poin persentase pada pertumbuhan global.
Georgieva mengatakan, sejumlah faktor yang berpotensi menekan pertumbuhan sudah ada sejak awal tahun. Faktor- faktor itu, antara lain, peningkatan ketegangan di Timur Tengah dan dampak dramatis akibat oleh krisis iklim, seperti di Australia dan sebagian wilayah Afrika. (REUTERS/BEN)