Produsen Popok Jajaki Kerja Sama Pengolahan Limbah
›
Produsen Popok Jajaki Kerja...
Iklan
Produsen Popok Jajaki Kerja Sama Pengolahan Limbah
Salah satu produsen popok dan pembalut terbesar di Indonesia menjajaki kerja sama di bidang pengolahan limbah popok di Jawa Timur melalui program daur ulang popok untuk menjaga lingkungan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Salah satu produsen popok dan pembalut terbesar di Indonesia, PT Softex Indonesia Sidoarjo, menjajaki kerja sama di bidang pengolahan limbah popok di Jawa Timur. Hal itu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ekologi melalui program pengurangan limbah popok sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Head of Talent Acquisition Learning and Reward PT Softex Indonesia Sidoarjo M Zaenal Abidin mengatakan, berdasarkan data Bank Dunia 2017, popok bekas menjadi penyumbang terbesar kedua volume sampah yang dibuang di laut. Hal itu menyebabkan terjadinya pencemaran dan mengancam kelestarian ekosistem laut termasuk biota yang ada di dalamnya.
Untuk mengurangi volume limbah popok, pihaknya memiliki program pengolahan yang telah berjalan di Kota Bandung dan Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Program ini merupakan upaya mendaur ulang popok bayi bekas agar tidak mencemari lingkungan. Sebaliknya, hasil daur ulang mampu memberikan manfaat secara fungsional maupun ekonomi bagi masyarakat.
Di Tangerang, proses daur ulang dilakukan secara manual oleh kelompok masyarakat peduli lingkungan. Mereka menghasilkan produk berupa pupuk dan media tanam. Sementara proses daur ulang di Bandung telah menggunakan mesin modern. Popok bekas dibakar dengan teknologi hidrotermal yang ramah lingkungan. Pembakaran ini tidak menghasilkan asap yang mencemari udara.
Material hasil pembakaran diurai menjadi dua kategori, yakni fiber dan plastik. Material fiber akan diolah lagi menjadi pokbrick (bata dari bahan popok bekas) yang bisa digunakan untuk bahan kerajinan, seperti meja, kursi, lampu taman. Adapun material plastik diolah lebih lanjut dengan metode pirolisis menjadi bahan bakar minyak.
Popok bekas menjadi penyumbang terbesar kedua volume sampah yang dibuang di laut.
”Terkait rencana perluasan program daur ulang limbah popok di Jatim saat ini masih dalam tahap pengumpulan data atau informasi dari berbagai pihak,” ujar Zaenal saat acara kunjungan media di PT Softex Indonesia Sidoarjo, Kamis (23/1/2020).
Berdasarkan evaluasi dari program pengolahan yang dilakukan di dua kota sebelumnya, perusahaan memerlukan mitra sebagai pelaksana. Di Tangerang, PT Softex Indonesia Sidoarjo bekerja sama dengan bank sampah yang dikelola oleh masyarakat untuk mengumpulkan popok bekas. Komunitas masyarakat peduli pencemaran lingkungan sarana olah sampah juga dilibatkan untuk proses pengolahan limbahnya.
Adapun di Bandung, perusahaan bekerja sama dengan PT Guna Olah Limbah, sebuah perusahaan teknologi berbasis riset untuk proses pengolahannya. Adapun untuk proses pengumpulan popok bekas, pihaknya bekerja sama dengan bank sampah masyarakat.
Zaenal mengatakan, untuk di Jatim, pihaknya mulai menjajaki dengan komunitas masyarakat peduli lingkungan dan pemerintah daerah. Berkaca pada program di Bandung, perusahaan menaruh tempat khusus untuk menampung popok bekas di sejumlah tempat, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan penitipan anak.
”Harapannya, program di Surabaya bisa direalisasikan tahun ini. Namun, pihaknya masih mencari bank sampah sebagai mitra kerja. Untuk teknologi pengolahannya akan mengadopsi sistem hidrotermal,” kata Zaenal.
Mesin pengolah limbah popok dengan sistem hidrotermal mampu menampung 40-50 kilogram (kg) popok bekas. Biasanya dilakukan lima kali pemrosesan, setiap prosesnya memerlukan waktu tiga jam.
Permintaan pasar tinggi
Plant Manager PT Softex Indonesia Sidoarjo Benydictus Hindrawan mengatakan, pasar popok dan pembalut tumbuh positif setiap tahun. Hal itu menandakan permintaan masyarakat terhadap barang tersebut masih tinggi. Pangsa pasar tertinggi adalah popok bayi (baby diapers).
Perusahaan setiap tahun berinovasi mengembangkan produk baru untuk menjawab tantangan pasar sekaligus meningkatkan kinerja perseroan. Ada tiga jenis produk yang dihasilkan, yakni popok bayi, pembalut dewasa, dan popok dewasa.
PT Softex Indonesia Sidoarjo memiliki dua pabrik yang telah beroperasi, yakni di Sidoarjo dan Tangerang serta satu pabrik baru di Karawang yang berada dalam tahap penyelesaian pembangunan. Pabrik di Sidoarjo memiliki tujuh mesin dengan kemampuan produksi per mesin antara 14 juta hingga 25 juta popok per bulan.
Pabrik di Sidoarjo menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah Jatim dan wilayah Indonesia bagian timur. Beny optimistis pasar popok dan pembalut tumbuh positif di angka dua digit tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya.