Sebuah perahu motor yang mengangkut sembilan orang terbalik di perairan Kabupaten Sarmi, Papua. Delapan penumpangnya hilang.
Oleh
Fabio M. Lopes Costa/Frans Pati Herin/Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS --Sebuah perahu motor yang mengangkut sembilan orang terbalik di perairan Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (21/1/2020) malam. Hingga Rabu (22/1) pagi, delapan orang masih dicari.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura Zainul Thahar menuturkan, kecelakaan terjadi di Martewar, perairan utara Sarmi, pukul 20.15 WIT. Tim penyelamat Pos SAR Sarmi berkoordinasi dengan keluarga delapan penumpang. Satu penumpang bisa diselamatkan warga setempat, yakni Gidion Imbiri.
Berdasar keterangan Gidion, perahu motor bermesin 40 PK itu dalam perjalanan dari Yoke ke Sarmi. Perahu terbalik karena dihantam ombak setinggi 1,5 meter. Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, pihaknya mengeluarkan peringatan gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Rabu.
Dipastikan tenggelam
Dari Ambon dilaporkan, Kapal Layar Motor (KLM) Panji Saputra yang mengangkut avtur milik Komando Daerah Militer XVI/Pattimura beserta enam orang dipastikan tenggelam. Tim gabungan pencarian menemukan delapan drum avtur dan tas berisi pakaian dinas lapangan anggota TNI Kodam Pattimura atas nama Sersan Dua Aswandi Ali.
Nasib Aswandi dan lima penumpang lain, Prajurit Satu Midun dari Kodam Pattimura, serta empat awak kapal, yakni La Mufik, La Jau, Ongki, dan Muhammad Juniarto, belum diketahui. Kepala Kantor SAR Ambon Muslimin di Ambon, Rabu malam, mengatakan, di tas ditemukan dompet berisi uang, kartu ATM, KTP, dan STNK mobil milik Aswandi. Lokasi penemuan barang di perairan Pulau Tayandu, Tual, bagian tenggara Maluku. Lokasi itu berada di timur laut Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang menjadi tujuan perjalanan para korban.
Mereka bertolak dari Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon pada 7 Januari dan diperkirakan tiba paling lambat 11 Januari. Mereka hilang kontak dan baru dilaporkan oleh Kodam Pattimura ke SAR Ambon pada 18 Januari. Menurut Muslimin, tim akan melakukan pencarian hingga 24 Januari, atau tujuh hari sejak operasi perdana 18 Januari. Selanjutnya dievaluasi untuk kemungkinan diperpanjang. KLM Panji Saputra yang berbobot mati 6 GT, panjang 10 meter, dan lebar 2 meter itu mengangkut 25 drum berisi 5.000 liter avtur.
Avtur akan dibawa ke Saumlaki kemudian ke Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, untuk bahan bakar helikopter yang akan digunakan Panglima Kodam Pattimura Mayor Jenderal Marga Taufiq berpatroli di perbatasan Maluku. Sebelumnya, petugas Pelabuhan Batu Merah Ambon, Mery Uktolseja, menyatakan, telah melarang kapal berlayar karena beban kapal melewati batas aman dan cuaca buruk. Akhirnya, kapal berangkat dari Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon.
Sementara itu, hingga Rabu sore, tim SAR gabungan Jawa Barat masih mencari Masroni (35), anak buah kapal yang terjatuh dari kapal akibat terjangan gelombang tinggi di perairan Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Selasa siang.