Bulan madu antara investor dan usaha rintisan tampaknya menuju akhir. Investor mengubah strategi investasi tanpa batas ke investasi bisnis berkualitas.
Oleh
·2 menit baca
Tanda berakhirnya bulan madu tampak dari mulai berhati-hatinya investor memilih usaha rintisan. Salah satu contoh, batalnya penawaran perdana saham usaha rintisan WeWork di pasar modal karena diperkirakan hasilnya tidak sebaik prediksi awal. Sementara usaha rintisan Oyo memberhentikan 2.000-an pekerjanya di India. Salah satu sebabnya adalah fundamental bisnis usaha rintisan tersebut tidak sekuat yang diperkirakan.
Usaha rintisan secara umum adalah usaha yang baru dibangun dan dalam pengembangannya menemukan model bisnis yang tepat. Istilah usaha rintisan atau start up menjadi populer ketika dikaitkan dengan penggunaan teknologi internet dan digital sebagai alat menjalankan usaha. Penggunaan internet dan teknologi digital memungkinkan penyelesaian persoalan atau menjawab kebutuhan konsumen dengan lebih cepat, lebih baik, dan menjangkau lebih banyak konsumen.
Indonesia memiliki cukup banyak usaha rintisan berbasis digital. Sejumlah di antaranya sukses menjadi usaha berskala sangat besar ketika mampu menjawab kebutuhan konsumen. Contohnya adalah Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Fenomena penting terkait usaha rintisan yang membuat banyak orang ingin membangun start up adalah masuknya investor bermodal sangat besar. Besarnya investasi yang dibenamkan dan pada saat sama seolah tidak memperhi- tungkan pengembalian investasi, seperti pada bisnis konvensional, memunculkan pertanyaan keberlanjutan investasi.
Fenomena usaha rintisan yang juga menonjol adalah pertumbuhan sangat cepat. Namun, yang paling fenomenal adalah nilai valuasi usaha rintisan yang dihitung berdasar prospek bisnis usaha. Nilai itu tak serta-merta berhubungan dengan aset fisik yang dimiliki dan besar pendapatan seperti ketika menghitung nilai sebuah perusahaan konvensional.
Pergeseran minat investor yang belakangan lebih melirik usaha rintisan dengan proyeksi bisnis berkualitas tidak berarti menyurutkan minat mereka. Usaha rintisan yang jeli menemukan solusi terhadap kebutuhan banyak orang tetap akan tumbuh pesat sekaligus menghasilkan pendapatan sehingga masih akan menarik investor.
Bagi konsumen, kehadiran usaha rintisan dapat menjadi solusi berbagai kebutuhan sehari-hari, jasa angkutan orang dan barang, pemesanan jasa transportasi, pendanaan usaha, hingga pembiayaan bersama suatu kegiatan produksi.
Tidak pelak kehadiran usaha rintisan digital telah menyumbang pada pertumbuhan ekonomi dan keterkaitannya yang erat dengan sektor riil.
Secara nasional, kita harus memanfaatkan kesempatan ini, membuat lompatan dengan membangun infrastruktur informasi melalui jaringan teknologi informasi dan digital terkini sampai ke wilayah terpencil. Keterhubungan ini juga menjadi modal membangun kohesi sosial yang kuat.