Polisi Sergap Kelompok Bersenjata di Nabire, Gagalkan Transaksi Senjata
›
Polisi Sergap Kelompok...
Iklan
Polisi Sergap Kelompok Bersenjata di Nabire, Gagalkan Transaksi Senjata
Polisi menyergap KKB di Kampung Nifasi, Kabupaten Nabire, Papua. Dalam peristiwa itu, seorang pimpinan kelompok kriminal bersenjata tewas tertembak. Kelompok itu disergap saat hendak membeli senjata dan amunisi.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Polisi menyergap kawanan kelompok kriminal bersenjata di Kampung Nifasi, daerah pedalaman Kabupaten Nabire, Papua. Dalam peristiwa itu, seorang pemimpin kelompok kriminal bersenjata tewas tertembak. Kelompok itu disergap saat hendak membeli senjata dan amunisi di Nabire.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, Kamis (23/1/2020). Dalam kontak senjata di Pantai Nusi, Nifasi, pada Senin (20/1) pukul 09.00 itu, pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial NM tewas tertembak. NM bersama kelompoknya sering menebar teror di Kabupaten Intan Jaya, daerah tetangga Nabire.
Saat terjadi kontak senjata, NM berhasil dilumpuhkan, sedangkan dua anggotanya kabur.
”Kami menyergap NM saat sedang dalam perjalanan ke Nabire bersama dua anggotanya. Mereka hendak membeli senjata dan amunisi. Saat terjadi kontak senjata, NM berhasil dilumpuhkan, sedangkan dua anggotanya kabur,” ungkap Ahmad.
Ia menuturkan, dari penyergapan itu, polisi menemukan satu pucuk senjata laras panjang rakitan, sebuah telepon seluler, dua butir amunisi kaliber 5,56 mm, KTP, buku tabungan Bank Papua, dan uang tunai sebesar Rp 500.000.
Ahmad menambahkan, NM tak hanya berperan sebagai salah satu unsur pimpinan aksi teror terhadap aparat keamanan dan warga sipil di lapangan. Dia juga sebagai pemasok bahan makanan, senjata, dan amunisi untuk kebutuhan KKB di wilayah Intan Jaya.
”Kami mengetahui keberadaan NM di Nabire dari hasil penyelidikan. Rencananya, ia akan membeli senjata dan amunisi untuk dikirim ke Sugapa, ibu kota Intan Jaya,” tutur Ahmad.
Ia menambahkan, polisi telah mengevakuasi jenazah NM ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire. Sementara semua barang bukti telah dibawa ke Markas Polres Nabire untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada 17 Desember 2019, kontak senjata antara KKB dan aparat TNI-Polri terjadi di sejumlah lokasi di Intan Jaya. Peristiwa itu berlangsung selama beberapa hari. Dua anggota TNI Angkatan Darat gugur dalam kontak senjata itu, yakni Lettu (Inf) Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Papua, sepanjang 2019, kepolisian telah tiga kali menggagalkan upaya penyelundupan amunisi di Kabupaten Jayawijaya dan satu kali di Kota Jayapura. Jumlah amunisi di Jayawijaya yang berhasil digagalkan dalam ketiga kasus itu sebanyak 175 butir. Adapun di Kota Jayapura, polisi menyita 89 butir peluru.
Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua Frits Ramandey mengapresiasi upaya kepolisian menggagalkan penyelundupan amunisi di sejumlah daerah. Hal tersebut dapat mencegah konflik bersenjata di Papua yang sering kali memakan korban jiwa.
”Kami berharap aparat keamanan memperketat pengawasan maskapai penerbangan di tiga daerah ini, yakni Jayapura, Nabire, dan Mimika. Ketiga daerah ini rawan terjadi penyelundupan amunisi,” kata Frits.