Sekolah di Bandar Lampung Tergenang, Ratusan Pelajar Dipulangkan
›
Sekolah di Bandar Lampung...
Iklan
Sekolah di Bandar Lampung Tergenang, Ratusan Pelajar Dipulangkan
Hujan deras yang mengguyur Bandar Lampung membuat air menggenangi sekolah dan jalan di sejumlah titik di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung. Ratusan pelajar terpaksa dipulangkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Tingginya curah hujan di Lampung sejak Rabu (22/1/2020) malam ditambah kerusakan lingkungan membuat air hujan tidak tertampung dan lama surut. Air menggenangi sekolah dan jalan di sejumlah titik di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung menjadikan ratusan pelajar dipulangkan.
Salah satu sekolah yang tergenang air adalah SMP Negeri 24 Bandar Lampung di Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame. Di sekolah itu, Kamis (23/1/2020) ketinggian air sempat mencapai 50 sentimeter hingga masuk ke ruang kelas. Aktivitas belajar pun terganggu sehingga sebagian murid terpaksa dipulangkan lebih cepat.
Kepala SMP Negeri 24 Bandar Lampung Yuni Herwanto mengungkapkan, banjir di sekolah itu baru kali ini terjadi. Air diduga meluap karena saluran di drainase di sekitar sekolah semakin memburuk akibat masifnya pembangunan permukiman penduduk di sekitar kawasan itu.
“Air lama suruh sehingga kami meminta bantuan petugas untuk menyedot agar air segera surut,” ujar Yuni. Pihaknya terpaksa memulangkan 772 siswa di sekolah itu lebih cepat. Para siswa diberikan tugas agar bisa belajar di rumah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, ada enam sekolah yang tergenang air. Selain SMPN 24 Bandar Lampung, air juga menggenangi SMKN 7 Bandar Lampung, SMAN 12 Bandar Lampung, dan SMPN 36 Bandar Lampung. Air juga menggenangi halaman hingga ruang kelas TK Negeri 2 Sukarame dan SDN 2 Permata Biru. Siswa TK dan SD juga dipulangkan.
Ada enam sekolah yang tergenang air.
Selain kawasan pendidikan, air juga menggenangi jalan-jalan utama di Kelurahan Sukarame. Air setinggi 30 sentimeter terpantau menggenangi Jalan Endro Sutarmin dan Jalan Pulau Singkep yang merupakan akses menuju Universitas Islam Negeri Raden Intan, Bandar Lampung. Akses lalu lintas di lokasi itu sempat macet dan membuat sejumlah mesin sepeda motor mati. Selain itu, air juga menggenangi tanah kosong dan persawahan.
Hendri Yanto (35), warga Kelurahan Sukarame Baru, Kecamatan Sukarame, menuturkan, air semakin sering menggenangi kawasan padat penduduk itu dalam dua tahun terakhir. Daerah persawahan yang semula bisa menjadi resapan air kini telah berubah menjadi permukiman penduduk. Sayangnya, saluran air yang dibangun terlalu semppit sehingga tidak dapat menampung debit air hujan. “Setiap hujan deras lebih dari tiga jam selalu begini,” keluhnya.
Hendri mengatakan, genangan air juga meluas hingga ke jalan menuju permukiman di Kelurahan Tanjung Bintang, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Kelurahan yang berbatasan dengan Bandar Lampung itu kini semakin padat semenjak pembangunan tol.
Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung M. Rizki mengatakan, petugas telah menyedot genangan air di enam sekolah tersebut. Air yang menggenangi jalan-jalan utama di Kecamatan Sukarame juga telah diatasi. Hingga kini, tidak ada laporan adanya permukiman yang tergenang maupun terendam banjir.
Kelurahan yang berbatasan dengan Bandar Lampung itu kini semakin padat semenjak pembangunan tol.
Dia menerangkan, kontur kawasan di Sukarame yang tergenang air memang daerah rawa dan persawahan yang telah beralih fungsi menjadi bangunan. Karena itu, kawasan itu murah tergenang air saat hujan.
Menurut dia, solusi jangka pendek yang bisa dilakukan adalah dengan memperbesar drainase sehingga bisa menampung lebih banyak air hujan. Pembuatan sumur resapan juga bisa menjadi alternatif jangka panjang.