Genangan kembali terjadi di sejumlah jalanan utama di Ibu Kota setelah hujan mengguyur. Sebagian ruas jalan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor karena permukaan air terlalu tinggi.
Oleh
Aguido Adri/Stefanus Evan/Nikolaus Harbowo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah wilayah Jakarta tergenang air akibat intensitas hujan yang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi cuaca di lima provinsi di Indonesia dua hari ke depan, mulai hari ini, Jumat (24/1/2020) hingga Minggu (26/1/2020), akan menghadapi status siaga banjir atau genangan.
Lima provinsi yang masuk status siaga banjir atau genangan adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat. Menurut prediksi BMKG, prakiraan hujan lebat tercipta akibat sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Hindia selatan Lampung yang diprakirakan akan terbentuk pada 24-26 Januari 2020 menyebabkan terbentuknya pola konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.
”Selain itu, kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer. Kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMK Mulyono R Prabowo, Jumat (24/1/2020).
Mulyono mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dampak hujan dengan intensitas lebat, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subejo mengatakan, setidaknya di Jakarta Utara ada 28 titik genangan, Jakarta pusat 14 titik genangan, dan Jakarta Barat 3 titik genangan, Jakarta Timur 6 titik genangan, dan dan Jakarta Selatan 3 titik. Hingga pukul 14.00, ada total 54 genangan, tetapi sejumlah wilayah yang tergenang air sudah berangsur surut.
Saat dikonfirmasi, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, banjir di wilayah kerjanya salah satunya ada di Sunter dan Kelapa Gading. Ketinggian air di sana sekitar 10-20 cm. Banjir merendam kawasan itu lantaran kondisi air laut di pesisir Jakarta Utara sedang pasang.
”Nah, Kali Sunter sekarang tergantung laut. Kalau lautnya tinggi, tidak mungkin kami pompa karena akan berputar saja. Makanya itu ditahan dulu sebentar untuk kemudian kembali dipompa dengan pelan-pelan. Kondisinya sudah mulai surut,” ujarnya.
Hujan yang mengguyur Jakarta juga menyebabkan sejumlah rute Transjakarta tidak beroperasi. Melalui akun Twitter @PT_Transjakarta, PT Transjakarta menyampaikan bahwa ada rute yang tak dapat melayani penumpang. Ada juga rute yang dialihkan ataupun diperpendek perjalanannya.
Rute yang diperpendek jalur operasinya antara lain rute Koridor 9 atau Pinang Ranti-Pluit yang diperpendek menjadi Pinang Ranti-Grogol 2 karena ada genangan air di sekitar wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Kemudian Rute 12E atau History of Jakarta Explorer tak dapat melayani penumpang karena ada genangan di sekitar Jalan RE Martadinata.
Selanjutnya Rute 12M, Sunter Boulevard-Harmoni, dan Koridor 12 Sunter Kelapa Gading-Penjaringan, tak dapat melayani penumpang akibat genangan di wilayah Sunter Jaya. Adapun Rute 10F, Sunter Kelapa Gading-Stasiun LRT Kelapa Gading, saat ini tidak dapat melayani penumpang akibat banjir di kawasan Kelapa Gading.