Sidang pemakzulan sejak Rabu silam berlangsung di Senat Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump dituduh telah menyalahgunakan kekuasaan.
Oleh
·2 menit baca
Sidang pemakzulan sejak Rabu silam berlangsung di Senat Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump dituduh telah menyalahgunakan kekuasaan.
Pada fase pertama persidangan, anggota DPR AS, Adam Schiff, mengajukan dakwaan atas Trump di hadapan para anggota Senat. Menurut dia, Trump melakukan tekanan politik atas Ukraina agar negara itu mau menggelar penyelidikan dugaan korupsi atas Hunter Biden, anak kandidat pemilihan presiden AS asal Demokrat, Joe Biden, yang juga mantan wapres. Trump didakwa menghalangi penyelidikan saat proses pemakzulan masih berlangsung di DPR AS.
Dua pasal dakwaan pemakzulan atas Trump disetujui DPR AS pada bulan lalu. Dokumen dakwaan kemudian dikirim ke Senat, yang menjadi ajang persidangan pemakzulan. Para anggota Senat berperan sebagai juri atau penilai atas dakwaan yang diajukan perwakilan DPR AS. Dengan kata lain, putusan bersalah atau tidak bersalah akan ditentukan Senat.
Republik, partai yang menjadi tempat bernaung Trump, menguasai Senat dengan perbandingan jumlah kursi terhadap Demokrat 53-47. Adapun di DPR AS, ada lebih banyak kursi Demokrat ketimbang Republik. Karena itu, seperti sudah diperkirakan sebelumnya, dakwaan atas Trump diloloskan oleh DPR AS, sementara putusan pemakzulan tidak akan diambil oleh Senat AS. Dalam ungkapan yang lebih lugas, Trump hampir dipastikan tetap menjadi presiden saat persidangan pemakzulan di Senat berakhir.
Demokrat dilaporkan kesulitan untuk menampilkan bukti lebih lengkap. Ada beberapa saksi yang dinilai penting, seperti mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, yang tidak bisa dihadirkan. Kubu Trump memang menolak untuk menghadirkan beberapa saksi yang dinilai penting. Bagi Trump, apa yang dilakukan Demokrat tak lebih sekadar upaya politik untuk menyerang dirinya, apalagi tahun ini adalah tahun pilpres.
Demokrat sebelum ini enggan mengajukan dakwaan pemakzulan atas Trump. Upaya mendorong pemakzulan dinilai berisiko karena sejumlah laporan menunjukkan publik sesungguhnya tak suka pemakzulan. Karena itu, pihak yang mendorong pemakzulan justru dapat terancam kehilangan popularitas. Sebaliknya, kubu yang hendak dimakzulkan bukan tak mungkin menjadi lebih populer.
Sidang pemakzulan belum berakhir. Dalam proses ini, juri persidangan sesungguhnya bukan hanya para anggota Senat, melainkan juga seluruh rakyat. Mereka menilai bagaimana politisi di DPR maupun di Senat bekerja untuk menjalankan amanat yang diperoleh dari masyarakat. Mereka tentu juga menyaksikan bagaimana prinsip dasar demokrasi, yakni pengawasan dan perimbangan kekuatan, dijalankan. Presiden sekalipun, meski mendapat mandat dari rakyat, tetap tak bisa bertindak semena-mena. Ada kekuatan lain yang sama demokratisnya, yang mampu memeriksa sang presiden, dan bahkan mungkin memberhentikannya.