Penyanyi Gamaliel Tapiheru (29) lahir dari ayah berdarah Ambon-Rote dan ibu Jawa-Manado. Karena lahir dan besar di Jakarta, Gamaliel lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari.
Oleh
·1 menit baca
Penyanyi Gamaliel Tapiheru (29) lahir dari ayah berdarah Ambon-Rote dan ibu Jawa-Manado. Karena lahir dan besar di Jakarta, Gamaliel lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari.
”Ayah fasih berbahasa Jawa karena memang lahir dan besar di Jawa. Mama, walaupun Jawa-Manado, di rumah juga berbahasa Indonesia,” kata Gamaliel, Jumat (24/1/2020), di Jakarta.
Penting atau tidaknya menguasai bahasa daerah, menurut Gamaliel, kembali ke motivasinya. ”Kalau tujuannya untuk memperkaya diri, mendekatkan diri sama root-nya, atau ada kepentingan untuk mendekatkan diri sama penduduk sekitar, untuk memajukan kualitas daerah tersebut, kita belajar bahasanya, ya, bagus banget,” ujarnya.
Gamaliel kini tengah beristirahat dari grup vokal GAC yang membesarkan namanya. Sebagai solois, dia baru saja merilis singel yang berisi ungkapan hatinya. Ia merasa, inilah saatnya menunjukkan apa yang menjadi impian dan keinginannya.
Ia menengok lagi perjalanan hidupnya pada masa lalu, mendengarkan kembali lagu-lagu favoritnya semasa kecil, sambil melihat foto-foto dan dokumen-dokumen lama. Dari situ lahirlah ”/forever more/”. Lagu berdurasi 5,57 menit itu tersimak dalam, dinyanyikan oleh Gamaliel dengan penuh penjiwaan.
”’/forever more/’ adalah ungkapan perasaan hatiku yang terdalam kepada diriku sendiri. Pun adalah doaku, semoga Gamaliel yang dulu dan Gamaliel yang sekarang dapat saling memaafkan dan berjalan bersama selamanya.” (DOE)