Bahasa ibu adalah bahasa yang merekatkan keluarga. Bahkan, bagi aktris Ririn Ekawati, jika menggunakan bahasa ibu ketika marah, ia bisa batal marah.
Oleh
·2 menit baca
Bahasa ibu adalah bahasa yang merekatkan keluarga. Bahkan, bagi aktris Ririn Ekawati, jika menggunakan bahasa ibu ketika marah, ia bisa batal marah.
”Maga sahaa…. U leppa ko matu sa…,” ujar Ririn, Jumat (24/1/2020), di sela-sela kesibukan mengelola kafe Kopi Lain Hati miliknya, yang baru dirintis dua bulan ini, di bilangan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Itu tadi ucapan Ririn menggunakan bahasa ibunya, Bugis. Biasanya ia mengucapkan itu ketika merasa jengkel dan marah kepada anaknya. Apa yang terjadi kemudian?
Ririn pun tidak jadi marah, justru tertawa terpingkal karena anaknya yang dimarahi malah menirukannya mengucapkan kalimat itu tanpa mengerti arti kata-katanya.
”Ucapan itu kira-kira artinya, ’Kenapa, sih? Kupukul kamu nanti’. Saya tidak tahu, menulisnya benar atau salah,” ujar Ririn yang lahir di Tarakan, Kalimantan Utara, serta memiliki bahasa ibu Bugis dan Palopo itu.
Bahasa Bugis diperolehnya dari ayah, sedangkan bahasa Palopo dari ibunya. Dalam keseharian, kedua orangtua Ririn lebih banyak menggunakan bahasa Bugis.
Soal berbahasa ibu di tengah keluarga itu, kini sebelum Ririn marah kepada anak-anaknya, ia makin sering tertawa duluan. Gara-garanya, anak-anak yang akan dimarahi itu lebih dulu mengucapkan, ”Maga sahaa…. U leppa ko matu sa….”
”Jadinya, lucu. Logat mereka sangat lucu,” ujar Ririn yang mulai menempuh karier seni peran di Jakarta pada 2008 itu. (NAW)