Dalam Mandiri Investment Forum 2020 pada 5-7 Februari 2020, Bank Mandiri mempertemukan investor dengan semua pemangku kepentingan. Para calon investor pun dapat berdiskusi langsung dengan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai upaya perlu dilakukan untuk memastikan investor asing tidak mengubah rencana merealisasikan proyek di Tanah Air. Semakin lama investasi asing langsung atau penanaman modal asing tinggal di dalam negeri diyakini bisa berdampak signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto.
Para ekonom Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2019 hanya akan mencapai 5,06 persen. Capaian ini melambat dibandingkan 2018 sebesar 5,17 persen. Perlambatan terimbas menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia akibat perang dagang.
Sementara tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Selain konsumsi dalam negeri, penanaman modal asing (PMA) masih akan jadi penopang PDB Tanah Air sehingga tahun ini pemerintah akan mendorong investasi di berbagai sektor ekonomi.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, jalinan sinergi antara investor, pelaku usaha, dan semua pemangku kepentingan terkait perlu diperkuat agar mampu menangkap peluang investasi yang dapat mendukung upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
”Untuk mengakselerasi investasi, perlu sinergi seluruh pihak. Bank Mandiri berkomitmen membantu memfasilitasi kebutuhan tersebut agar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dapat dicapai,” kata Andry dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi adalah melalui implementasi omnibus law yang drafnya akan segera diajukan ke DPR. Namun, menurut Andry, perlu strategi dan dukungan semua pihak agar target pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terealisasi.
”Dasar itulah yang mendorong Bank Mandiri untuk mempertemukan investor dengan pemangku kepentingan agar pembangunan ekonomi berjalan dengan baik,” ujar Andry.
Pada 2020 terdapat beberapa sektor ekonomi potensial untuk berinvestasi, di antaranya sektor manufaktur, pariwisata, infrastruktur, dan pendidikan. Peluang investasi pada sektor manufaktur akan difokuskan pada produk-produk yang berorientasi ekspor.
Sementara itu, peluang investasi pada sektor pariwisata akan difokuskan pada pengembangan tujuan wisata prioritas. Peluang investasi di sektor infrastruktur akan mengacu pada daftar proyek strategis nasional. Adapun peluang investasi di sektor pendidikan akan sejalan dengan agenda pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dalam menyambut Industri 4.0.
Andry mengatakan, Mandiri Investment Forum 2020 pada 5-7 Februari nanti akan menyediakan sesi konsultasi investasi untuk 791 peserta yang terdiri dari emiten pasar modal, perusahaan internasional, kamar dagang internasional, serta kedutaan besar negara-negara mitra. Jika dijumlah, semua peserta memiliki aset kelolaan yang nilainya mencapai 4 triliun dollar AS.
Dalam kesempatan tersebut, para calon investor pun dapat melakukan diskusi langsung dengan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Hal ini diharapkan dapat membuka wawasan calon investor terkait ketentuan investasi di Tanah Air.
”Investasi langsung sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tahun ini, kami menyediakan waktu untuk klinik bersama BKPM. Tujuannya untuk secara langsung mendengarkan strategi dan keluh kesah investor,” ujar Andry.
Sementara itu, Direktur Pasar Modal Mandiri Sekuritas Silva Halim berharap minat investasi bisa terealisasi melalui penyelenggaraan acara tahunan ini. ”Kami akan coba temukan kecocokan di antara peserta nantinya agar mereka bisa menjalin kemitraan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Silva mengemukakan bahwa rangkaian kegiatan Mandiri Investment Forum 2020 akan memberikan wawasan dan informasi yang komprehensif guna membantu para investor dalam menyusun strategi investasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Salah satu peluang investasi yang potensial adalah melalui pasar modal Indonesia. Tim riset Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2020 akan berada di atas level penutup.
”Kami melihat tiga tema besar di tahun 2020 yang menjadi katalis pertumbuhan pasar modal Indonesia, yaitu reformasi kebijakan, konsolidasi industri, serta pergeseran tren dari konsumsi ke investasi,” kata Silva.