Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menyebut, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja kerap masih ragu sehingga tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Hal itu membuat mereka gagal di final Thailand Masters.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
BANGKOK, THAILAND – Ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dinilai masih ragu-ragu sehingga tidak bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Hal ini kembali berulang final turnamen bulu tangkis Thailand Masters 2020 di Bangkok, Thailand, Minggu (26/2020). Hafiz/Gloria yang lebih diunggulkan menyerah pada pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, 16-21, 21-13, 16-21.
Pelatih ganda campuran Indonesia Richard Mainaky mengatakan, dari tiga turnamen awal musim ini di Malaysia, Indonesia, dan Thailand, permainan Hafiz/Gloria semakin berkembang. ”Secara permainan Hafiz/Gloria sudah semakin siap tampil di Olimpiade. Tetapi, ragu-ragu itu, terutama di gim ketiga, yang menghambat,” katanya.
Dalam dua turnamen di Malaysia dan Indonesia, langkah Hafiz/Gloria selalu terbentur saat menghadapi ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Di Malaysia, perjalanan Hafiz/Gloria terhenti di babak semifinal. Adapun di Indonesia, mereka langusng tersingkir pada babak pertama.
Barulah di Thailand, turnamen yang termasuk kategori BWF World Tour Super 300, perjalanan Hafiz/Gloria berlangsung mulus hingga ke final. Pada partai puncak itu, mereka kehilangan game pertama, tetapi berhasil membalikkan keadaan pada untuk merebut game kedua. Sayangnya, memasuki game ketiga, mereka langsung tertinggal 0-6 dari pasangan Inggris dan tak berhasil mengejar Ellis/Smith yang mencapai angka 21 terlebih dulu.
Richard menjelaskan, Hafiz/Gloria akan disiapkan secara maksimal untuk mendampingi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Untuk memastikan tiket ke Tokyo, Hafiz/Gloria diharapkan bisa memperbaiki peringkat dari posisi delapan saat ini menjadi ketujuh. Target itu bisa dicapai jika mereka minimal menembus babak smifinal pada turnamen BWF Super 1000 dan 750. Sementara itu, pada turnamen BWF Super 500 dan 300, Hafiz/Gloria diharapkan bisa menjadi juara atau setidaknya menembus final.
Ganda campuran Indonesia ini mempunyai waktu sekitar satu bulan untuk mempersiapkan diri sebelum tampil pada turnamen Eropa yang mulai bergulir pada Maret. Turnamen yang akan diikuti adalah Jerman Terbuka pada 3-8 Maret, All England pada 11-15 Maret, dan Swiss Terbuka pada 17-22 Maret.
Mengakui
Bagi Hafiz/Gloria, ini adalah pertemuan kedua dengan Ellis/Smith. Sebelumnya, pasangan Indonesia itu mengalahkan Ellis/Smith pada Jepang Terbuka 2019. Ketika itu, Hafiz/Gloria menang dengan skor 21-23, 21-13, 21-13.
Hafiz mengakui, ia masih ragu-ragu di lapangan. “Ketika pertama kali masuk lapangan, saya belum ketemu dengan pola permainan. Saya masih ragu-ragu di lapangan. Sementara mereka, sejak awal sudah yakin dengan pola main mereka. Itu membuat kami tertekan,” katanya.
Permainan ragu-ragu itu, menurut Hafiz, disebabkan karena faktor ketegangan. Hal itu membuatnya kerap melakukan kesalahan sendiri. Pukulannya banyak menyangkut di net atau melenceng keluar lapangan sehingga menguntungkan pihak lawan.
Hafiz/Gloria mengaku kurang puas dengan hasil ini. “Sebelumnya kami pernah pernah menang dari pasangan Inggris ini. Jadi, ada suatu keyakinan bisa mengatasi mereka. Tetapi, namanya pertandingan, ada menang ada kalah. Jadi, ya kami haris menerimanya,” kata Gloria, seperti dikutip dari laman PBSI. Dari permainan ini, Gloria memetik pelajaran berharga untuk bisa bermain lebih kuat.
Di sektor ganda dan tunggal putri, unggulan pertama membuktikan kehebatan mereka dengan tampil menjadi yang terbaik. Ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan mengalahkan ganda Korea Selatan Baek Ha-naa/Jung Kyung-eun, 17-21, 21-17, 21-15. Adapun tunggal putri Akane Yamaguchi, yang meyisihkan pemain Indonesia Gregoria Mariska Tunjung pada perempat final, menaklukkan pemaing muda Korsel An Se-young, 21-16, 22-20.
Sementara itu, tunggal putra Hong Kong, Angus Ng Ka Long memetik gelar pertamanya tahun ini dengan kemenangan Kenta Nishimoto (Jepang), 16-21, 21-13, 21-12. Gelar terakhir dari nomor ganda putra diperoleh pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang mengalahkan Huang Kaixiang/Liu Cheng (China), 18-21, 21-17, 21-17.