”Los Blancos” Memuncaki Klasemen dengan Menggusur Barca
›
”Los Blancos” Memuncaki...
Iklan
”Los Blancos” Memuncaki Klasemen dengan Menggusur Barca
Real Madrid mengakhiri penantiannya untuk dapat menjadi pemuncak klasemen Liga Spanyol sejak Oktober 2019.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
VALLADOLID, SENIN — Real Madrid mengakhiri penantiannya untuk dapat menjadi pemuncak klasemen Liga Spanyol sejak Oktober 2019. Klub berjuluk ”Los Blancos” tersebut berhasil menggusur Barcelona setelah mengalahkan Real Valladolid dengan skor 1-0 di Stadion Jose Zorrilla, Valladolid, Senin (27/1/2020).
Keberhasilan Real Madrid dalam menduduki posisi puncak tidak bisa dilepaskan dari membaiknya kondisi mereka sejak Oktober tahun lalu. Mengawali musim laga dengan tampil inkonsisten, Real Madrid tak terkalahkan dalam 19 pertandingan terakhir di seluruh kompetisi.
Kondisi Real berbanding terbalik dengan Barcelona yang sedang mencari bentuk permainan terbaik sejak ditangani Quique Setien. Pada Sabtu (25/1/2020), Setien mengalami kekalahan pertama bersama Barca di kandang Valencia dengan skor 0-2. Alhasil, Real Madrid menempati posisi puncak dengan selisih tiga poin.
Untuk mendapatkan kemenangan dari Valladolid, Real Madrid harus menunggu hingga 78 menit melalui gol yang diciptakan bek Nacho Fernandez. Bek 30 tahun tersebut berhasil membobol gawang Valladolid setelah mendapatkan umpan dari Toni Kroos melalui skema tendangan bebas.
Gol tersebut sangat berarti karena Real Madrid kesulitan membongkar pertahanan Valladolid meskipun mampu menguasai bola hingga 63 persen. Valladolid terkenal sangat kuat ketika bermain di kandang. Sebelum melawan Real Madrid, mereka baru mengalami satu kekalahan di kandang, yakni saat bertemu Sevilla pada November 2019.
”Tidak pernah mudah untuk bermain jauh dari rumah dan kami tahu bahwa Valladolid akan memainkan strategi mereka yang biasa. (Mereka) bertahan dengan sangat baik dan menutup (serangan) kami sehingga kami harus bekerja sangat keras untuk membukanya,” ujar bek sekaligus kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Gelandang Casemiro sempat membuat pendukung Real Madrid bersorak pada menit ke-12. Namun, gol tersebut dianulir karena Casemiro dinyatakan berada dalam posisi offside setelah wasit melihat VAR (video wasit).
Seperti pemain bertahan Real Madrid lainnya, Nacho tidak jarang membantu lini serang, khususnya dalam situasi bola mati. Hal tersebut sering dilakukan Ramos, Raphael Varane, dan Daniel Carvajal. Alhasil, mereka pun dapat mencatatkan namanya di papan skor.
Sejauh ini, Ramos menjadi bek tersubur Real Madrid dengan raihan 5 gol. Kontribusinya dalam mencetak gol hanya kalah dari striker Karim Benzema (16 gol) dan pemain sayap Rodrygo (6).
Manajer Real Madrid Zinedine Zidane mengungkapkan, ia sengaja menyuruh Nacho untuk berada di dekat kota penalti lawan ketika situasi memungkinkan. Kesempatan tersebut menjadi peluang bagi bek untuk mencetak gol.
”Saya bahagia untuknya. Tepat sebelum (gol) itu, saya menyuruhnya untuk menyerang di tiang dekat. Dia bek yang tidak mencetak banyak gol, jadi saya senang untuknya,” ujar Zidane, yang sempat dipeluk Nacho usai mencetak gol.
Meskipun menduduki posisi puncak klasemen, Zidane tidak ingin timnya lengah dengan terbawa suasana. Ia menegaskan, timnya tetap akan melakukan persiapan yang sama karena musim ini masih panjang.
Dalam usaha mempertahankan posisinya, Real Madrid akan mendapatkan tantangan berat ketika bertemu dengan rival sekota, Atletico Madrid pada laga selanjutnya. Atletico akan berusaha meraih poin setelah kehilangan lima poin dalam dua pertandingan terakhir. Mereka berada di peringkat kelima dengan raihan 36 poin atau selisih 10 poin dengan Real Madrid.
”Menjadi yang teratas tidak mengubah apa pun. Kami harus tetap melakukan segala sesuatu dengan baik. Ini musim yang panjang dan sulit,” ujar Zidane. (REUTERS/AFP)