Pasien Terduga Terinfeksi Virus Korona Baru di Bandung Masih Diobservasi
›
Pasien Terduga Terinfeksi...
Iklan
Pasien Terduga Terinfeksi Virus Korona Baru di Bandung Masih Diobservasi
Dua pasien yang diduga terinfeksi virus korona jenis baru (novelcoronavirus/2019-nCoV) masih menjalani observasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dua pasien terduga terinfeksi virus korona jenis baru (novelcoronavirus/2019-nCoV) masih menjalani observasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat. Keduanya didiagnosis terkena infeksi saluran pernapasan.
Kedua pasien adalah HG (35), warga negara China, dan HA (24), warga negara Indonesia. HG didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut bagian atas. Sementara HA didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah.
”Pasien masih perlu diobservasi. Ini untuk memastikan memang betul pasien tidak terinfeksi novelcoronavirus (virus korona jenis baru),” ujar Anggraini Alam, dokter spesialis anak dan subspesialis infeksi di RSHS, Senin (27/1/2020).
Kedua pasien dibawa ke RSHS, Minggu (26/1). HG dirujuk dari RS Cahya Kawaluyan, Padalarang, Bandung Barat. Dalam surat rujukan diterangkan pasien mengalami faringitis akut. Setelah tiba di ruang Instalasi Gawat Darurat RSHS, dokter memindahkan pasien ke ruang isolasi. Dari hasil pemeriksaan, pasien dinyatakan dalam kondisi kesadaran yang baik.
”Panas badan pasien dalam surat rujukan itu disebutkan 37,7 derajat celsius. Namun, saat diperiksa dokter (di RSHS) panas badannya 36 derajat celsius,” ujar Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi.
Pasien masih perlu diobservasi. Ini untuk memastikan memang betul pasien tidak terinfeksi novelcoronavirus (virus korona jenis baru).
Nina mengatakan, HG tiba di Indonesia pada 12 Januari 2020 dari Sichuan, China. Daerah itu berjarak sekitar 1.300 kilometer dari Wuhan, tempat ditemukannya virus korona jenis baru tersebut.
”Dikhawatirkan ada riwayat ke sana dan ada kontak (orang terinfeksi virus korona) sehingga pasien ditempatkan di ruang isolasi,” ujarnya.
Sementara itu, pasien HA dirujuk dari RS Santo Borromeus, Kota Bandung. Pasien mengeluhkan kejang dan tidak sadar.
Nina mengatakan, pasien sempat pergi ke Singapura pada 19 Januari dan kembali ke Indonesia pada 22 Januari. Singapura merupakan salah satu negara yang sudah ditemukan pasien terinfeksi virus korona.
”Pasien ini juga dimasukkan ke ruang isolasi. Pasien mengalami perburukan pernapasan sehingga observasinya didiagnosis infeksi saluran pernapasan bawah akut,” ujarnya.
Nina menuturkan, pihaknya telah mengambil sampel darah dan cairan tenggorokan kedua pasien. Sampel tersebut sudah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta.
”Kami masih menunggu hasilnya. Semoga dalam waktu 24 jam sudah bisa diketahui,” ujarnya.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Nucki Nursjamsi mengatakan, kedua pasien masih berada di ruang isolasi. Pihaknya juga memantau kondisi kesehatan petugas medis yang menangani pasien.
”Petugas yang menangani pasien selalu menggunakan masker saat beraktivitas. Ini untuk antisipasi sampai hasil sampel pasien diketahui,” ujarnya.