Nelson A Rockefeller Peduli pada Publik

ANTARA

Nelson Aldrich Rockefeller (kanan), poltisi Amerika dari Partai Republik yang kaya raya dan dermawan. Semasa hidupnya, dia pernah menjabat  Wakil Presiden Amerika Serikat, mendampingi Presiden Gerald Ford.

”Jangan pernah lupa, kekuatan terbesar di dunia ini adalah cinta.” Itu salah satu kutipan terkenal Nelson Aldrich Rockefeller. Wafat di usia 70 tahun pada 26 Januari 1979. Ambisius berpolitik hingga tiga kali berusaha menjadi presiden AS dari Partai Republikan, tetapi gagal. Di kalangan partai, Nelson A Rockefeller yang lahir 8 Juli 1908, di Bar Harbor, Maine, adalah dedengkot di eranya dan dekat dengan Ronald Reagan.

Keberuntungan politik membuat Nelson A Rockefeller berhasil mencapai level wapres, mendampingi Presiden Gerald Ford. Ini untuk melanjutkan kekuasaan Republikan setelah mundurnya Richard Nixon. Nelson A Rockefeller, yang wafat karena serangan jantung, juga dikenal sebagai pencinta barang seni.

Ia sarjana ekonomi, lulusan dengan predikat cum laude dari Dartmouth College. Menggeluti bisnis keluarga adalah bagian dari hidup putra dari John Davison Rockefeller Jr dan cucu dari salah satu pendiri perusahaan minyak, Standard Oil, yaitu John Davison Rockefeller Sr, itu.

Kekayaan John Davison Rockefeller Sr masih melekat dengan nama-nama perusahaan seperti ExxonMobil, Amoco, Chevron, perusahaan-perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia. Siapa yang tidak kenal keluarga Rockefeller dan siapa yang berani mengusik mereka?

Nelson A Rockefeller tidak hanya dikenal karena kekayaannya. Ia juga pernah menjabat Gubernur Negara Bagian New York selama 14 tahun (1959-1974).

Namun, Nelson A Rockefeller tidak hanya dikenal karena kekayaannya. Ia juga pernah menjabat Gubernur Negara Bagian New York selama 14 tahun (1959-1974). Saat ini dia berhasil memperbesar kampus State University of New York, terbesar di AS.

Nelson A Rockefeller adalah seorang Republikan liberal dengan sikap yang anti-pemisahan berdasarkan jender dan umur. Dia mendorong kesetaraan ras, cukup murah hati, dan mendorong ayahnya memberikan lahan yang kini menjadi markas PBB di New York. Nelson A Rockefeller juga dikenal memiliki gagasan soal konstruksi yang menjadi ikon di AS seperti Empire Building di Manhattan, New York. (MON)