logo Kompas.id
Adopsi Pemilihan Pendahuluan
Iklan

Adopsi Pemilihan Pendahuluan

Upaya membangun demokratisasi di internal parpol melalui tahapan pencalonan tidak tergantung pada sistem pemilu yang diterapkan saat ini, proporsional terbuka ataukah tertutup.

Oleh
Rini Kustiasih dan Ingki Rinaldi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UPaibUy5XvU6g55618faqvJdnJQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190628_ENGLISH-TAJUK_A_web_1561727556.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Deretan bendera partai politik peserta Pemilu Serentak 2019 menghiasi jalan layang di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019). Pemilu Serentak membuat kinerja partai politik tidak maksimal untuk mengenalkan kadernya dalam pemilu legislatif, karena disibukkan upaya pemenangan capres-cawapres yang diusung atau didukung partai politik. Ini membuat gaung pemilu legislatif kalah pamor jika dibandingkan dengan pemilu presiden.

JAKARTA, KOMPAS - Pemilihan pendahuluan kembali diusulkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan penggantian anggota legislatif yang tak sesuai dengan semangat perundang-undangan. Upaya pengaturan pemilihan pendahuluan dalam regulasi pemilu dinilai lebih memberi solusi daripada terus-terusan berkutat pada perdebatan untuk mengubah sistem pemilu.

Pemilihan pendahuluan (primary election) ini memungkinkan terjadinya proses nominasi kandidat anggota legislatif yang lebih transparan dan terbuka karena melibatkan publik, serta mungkin juga melibatkan penyelenggara pemilu.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000