Curah Hujan Tinggi, Jalan Nasional di Lampung Mulai Rusak
›
Curah Hujan Tinggi, Jalan...
Iklan
Curah Hujan Tinggi, Jalan Nasional di Lampung Mulai Rusak
Jalan lintas Sumatera di Lampung mulai rusak dan berlubang akibat diguyur hujan dan tergenang banjir. Kerusakan jalan nasional ini berpotensi memicu kecelakaan dan mengancam keselamatan pengguna kendaraan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
KALIANDA, KOMPAS — Jalan lintas Sumatera di Lampung mulai rusak dan berlubang akibat diguyur hujan dan tergenang banjir. Kerusakan jalan nasional ini berpotensi memicu kecelakaan dan mengancam keselamatan pengguna kendaraan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Rabu (29/1/2020), jalan rusak ditemukan, antara lain, di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, serta Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Jalan tersebut rusak setelah kerap terendam banjir selama curah hujan tinggi sebulan terakhir.
Aspal jalan tergerus sehingga membentuk lubang berdiameter 30-50 sentimeter. Selain berlubang, jalan juga licin karena genangan air. Akibatnya, kemacetan lalu lintas kerap terjadi karena pengendara kesulitan melintas.
Sutrisno (36), salah satu warga di sekitar lokasi, mengatakan, sudah sekitar satu bulan terakhir jalan tersebut rusak. Kondisi diperparah karena di dekat lokasi terdapat proyek pemasangan pipa air bersih yang belum rampung. Alat berat di pinggir jalan kian menyulitkan warga melintas.
Saat hujan, badan jalan selalu tergenang air berkisar 30-50 sentimeter. Menurut dia, sudah ada beberapa pengendara sepeda motor yang terjatuh karena licin. Kondisi jalan membahayakan pengendara, terutama saat hujan pada malam hari.
”Lubang-lubang di jalan tertutup genangan air sehingga pengendara bisa terkecoh. Ada juga yang mesin kendaraannya mati karena menerobos jalan yang tergenang,” katanya.
Kondisi jalan membahayakan pengendara, terutama saat hujan pada malam hari.
Tri Okta (29), seorang pengendara sepeda motor, menyatakan harus hati-hati setiap kali melintasi jalan lintas Sumatera di Kecamatan Natar karena rawan tergelincir. Menurut dia, pasir dan kerikil kerap terbawa ke badan jalan sehingga dapat membuat sepeda motor oleng dan terjatuh.
Hingga kini belum terlihat tanda-tanda perbaikan pada ruas jalan yang rusak dan tidak ada rambu peringatan di sekitarnya.
Secara terpisah, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIX Bandar Lampung Muh Insal U Maha mengatakan, perbaikan jalan lintas Sumatera yang rusak masih harus menunggu proses lelang. Menurut dia, proses lelang sudah berlangsung sejak November 2019, tetapi hingga kini belum selesai.
Insal menjelaskan, sedikitnya ada 17 titik kerusakan jalan lintas Sumatera di Lampung. Kerusakan terparah ada di jalan lintas barat, tepatnya di Kabupaten Tanggamus dan Pesisir Barat akibat longsor dan banjir. Dia memprediksi, titik kerusakan jalan bisa lebih banyak. Pihaknya juga meminta agar masyarakat aktif melapor jika menemukan jalan rusak.
Sedikitnya ada 17 titik kerusakan jalan lintas Sumatera di Lampung.
Menurut Insal, pihaknya telah membangun drainase untuk menyerap air hujan di badan jalan. Namun, dia mengatakan, jalan lintas Sumatera semakin mudah tergenang banjir karena luapan air dari sungai dan permukiman warga sekitar. Akibatnya, air yang menggenangi badan jalan lama surut karena drainase tidak mampu menampung debit air.
Selain perbaikan jalan berlubang, pihaknya juga akan memperbaiki drainase. Selain membersihkan saluran air yang tersumbat, drainase juga akan diperbesar. Adapun langkah antisipasi jangka pendek, petugas akan menimbun jalan yang berlubang agar tidak membahayakan pengendara.