Enam Desa di Temanggung Dinyatakan KLB Demam Berdarah Dengue
›
Enam Desa di Temanggung...
Iklan
Enam Desa di Temanggung Dinyatakan KLB Demam Berdarah Dengue
Kejadian luar biasa demam berdarah dengue terjadi di enam desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Masyarakat diimbau waspada karena kondisi cuaca dan hujan yang tidak menentu ikut memicu perkembangbiakan nyamuk.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Kejadian luar biasa demam berdarah dengue atau DBD dinyatakan telah terjadi di enam desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Masyarakat diimbau lebih waspada karena kondisi cuaca dan hujan yang tidak menentu ikut memicu perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sukamsih, Rabu (29/1/2020), mengatakan, penyebab penetapan status kejadian luar biasa adalah adanya kasus kematian, peningkatan kasus DBD dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dan ditemukan kasus DBD di desa yang sebelumnya bersih.
”Enam desa itu berada di Kecamatan Parakan, Kandangan, Kedu, dan Temanggung. Status KLB ditetapkan setelah dipastikan bahwa penularan yang terjadi di enam desa tersebut terjadi akibat penularan setempat,” tutur Sukamsih.
Menyikapi kondisi tersebut, Sukamsih mengatakan, pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dengan melakukan pengasapan. Kendati demikian, upaya pengasapan belum cukup efektif mencegah penyebaran DBD.
”Sekalipun sudah melakukan pengasapan, kami juga selalu memberikan sosialisasi, menerangkan kepada warga bahwa hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencegah DBD adalah dengan menjaga kebersihan dan memberantas sarang nyamuk,” ujarnya.
Menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk, menurut Sukamsih, menjadi hal yang mutlak diperhatikan karena kondisi cuaca dan hujan yang tidak menentu, memicu banyaknya terjadi genangan air. Genangan tersebut akhirnya menjadi tempat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk.
Sukamsih mengatakan, jumlah penderita DBD selama 1-23 Januari 2020 mencapai 116 orang. Jumlah ini terdiri dari 68 orang mengalami demam dengue (DD), 48 orang positif DBD, dan 1 penderita mengalami dengue shock syndrome (DSS) hingga akhirnya mengalami kematian. Satu pasien yang meninggal adalah warga Desa Parakan Kauman, Kecamatan Parakan.
Sukamsih mengatakan, kasus DBD bulan Januari ini meningkat tajam, bahkan dua kali lipat lebih dibandingkan Desember 2019. Oleh karena itu, seluruh masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.
Ariyani Lestari, tenaga promosi kesehatan Puskesmas Selopampang, Kabupaten Temanggung, mengatakan, untuk mengantisipasi munculnya kasus DBD di wilayahnya, pihaknya terus melakukan upaya preventif dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya tentang kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan pembersihan lingkungan.
”Kami juga melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan meminta mereka menggerakkan warganya melakukan bersih-bersih desa,” ujarnya.
Ariyani mengatakan, seluruh kader kesehatan dari puskesmas juga digerakkan mendampingi warga untuk membersihkan lingkungan. Para kader juga diminta cermat melakukan survei jentik nyamuk ke rumah-rumah warga.