Kesehatan Mahasiswa Tegal yang Kembali dari China Dipantau
›
Kesehatan Mahasiswa Tegal yang...
Iklan
Kesehatan Mahasiswa Tegal yang Kembali dari China Dipantau
Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal memantau kesehatan mahasiswa yang berkuliah di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, dan baru saja kembali ke rumahnya. Itu dilakukan mengantisipasi penyebaran virus korona.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memantau kesehatan seorang mahasiswa yang berkuliah di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, dan baru saja kembali ke rumahnya. Hal tersebut dilakukan mengantisipasi penyebaran virus korona.
Ahmad Yusuf Faishol Labib (21), warga Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sudah empat tahun berkuliah di Hangzhou. Setiap libur musim dingin, Labib selalu pulang ke Kabupaten Tegal. Namun, pada libur musim dingin 2019, ia tidak pulang lantaran sedang mempersiapkan diri mengikuti program pemagangan.
Pada pertengahan Desember 2019, rencana Labib berubah. Labib mengabari orangtuanya bahwa wabah infeksi virus korona menyebar di China. Ibu Labib, Atikha (50), khawatir dan meminta Labib segera pulang ke Tegal.
”Melihat pemberitaan terkait kondisi China yang seperti itu membuat saya khawatir. Tanpa pikir panjang saya langsung mentransfer sejumlah uang dan meminta anak saya segera pulang,” ucap Atikha di Kabupaten Tegal, Rabu siang.
Labib mengatakan, dirinya tidak kesulitan mendapatkan tiket pulang ke Indonesia. Namun, harga tiketnya memang lebih mahal dibandingkan biasanya. Jika biasanya tiket dari Hangzhou ke Jakarta sekitar Rp 2 juta, beberapa hari terakhir melonjak dua kali lipat menjadi Rp 4 juta.
Menurut Labib, meski berjarak sekitar 700 kilometer dari tempat yang diduga menjadi sumber penyebaran virus korona yakni Wuhan, suasana di Hangzhou juga sepi. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar. Masyarakat juga diwajibkan mengenakan masker.
”Menurut pengumuman terakhir yang saya terima, akses menuju dan dari Hangzhou akan ditutup mulai Kamis (30/1/2020) sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Kemungkinan, saya tidak akan kembali ke China sebelum semua benar-benar dipastikan aman,” tutur Labib.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal langsung mendatangi rumah Labib, Rabu malam, untuk memeriksa kondisi kesehatan Labib. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pengecekan tekanan darahnya, suhu tubuh, pernapasan, dan pemeriksaan fisik lain. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Labib dinyatakan negatif dari gejala-gejala yang mengarah kepada infeksi virus korona.
”Setelah kami periksa, semuanya normal. Meskipun demikian, kami akan terus memantau kondisi Labib hingga dua pekan ke depan karena masa inkubasi dari virus ini sekitar 14 hari,” kata Kepala Seksi Pemantauan dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kabupaten Tegal Eko B Prabowo.
Menurut Eko, setiap hari, petugas dari Dinkes Kabupaten Tegal akan memeriksa kondisi kesehatan Labib. Labib juga diimbau untuk tetap tinggal di rumah dan tidak banyak berinteraksi dengan banyak orang. Saat beraktivitas, Labib juga disarankan tetap menggunakan masker.
Jika mengalami penurunan kondisi kesehatan, Labib diminta segera melapor dan memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan penanganan virus korona terdekat, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Soeselo Slawi atau RSUD Kardinah Kota Tegal.
Adapun di Kota Tegal, RSUD Kardinah menyiapkan tiga ruang isolasi dan sejumlah tenaga medis untuk menangani pasien terinfeksi virus korona. Tenaga medis yang dipersiapkan antara lain dokter spesialis paru-paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis mikrobiologi, serta dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan.
”Kami menjadi salah satu dari 10 rumah sakit di Jateng yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menangani infeksi virus korona. Sejumlah persiapan, seperti penyediaan ruang isolasi dan tenaga medis, telah kami lakukan,” ujar Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kardinah Hery Susanto.
Hery mengatakan, hingga saat ini belum ada pasien yang diindikasi terjangkit virus korona di Kota Tegal. Meskipun demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan segera memeriksakan diri apabila merasakan demam, batuk, dan sesak napas.