Material Sisa Kebakaran Hutan Terjang Desa di Bondowoso
›
Material Sisa Kebakaran Hutan ...
Iklan
Material Sisa Kebakaran Hutan Terjang Desa di Bondowoso
Banjir bandang melanda Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020) siang.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Banjir bandang melanda Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020) siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, diperkirakan puluhan rumah terdampak akibat terjangan banjir tersebut.
”Aliran air ini berasal dari Gunung Suket. Air datang secara tiba-tiba dan langsung mencapai tinggi 50 sentimeter,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Kukuh Triatmoko ketika dihubungi dari Banyuwangi.
Kondisi menjadi sangat berbahaya karena lokasi kejadian berada di bukit sehingga kemiringan membuat aliran air semakin deras.
Hujan lebat dan kondisi hutan yang gundul pasca-kebakaran pada akhir tahun lalu membuat banjir mengalir deras disertai lumpur, ranting pohon, dan batang pohon. Kukuh mengatakan, kondisi menjadi sangat berbahaya karena lokasi kejadian berada di bukit sehingga kemiringan membuat aliran air semakin deras.
Banjir bandang di Desa Sempol tidak diawali hujan deras di desa tersebut. Hujan deras justru terjadi di Gunung Suket, yang terletak di timur desa itu. Gunung Suket merupakan salah satu wilayah yang turut terbakar saat kebakaran besar melanda Pegunungan Ijen pada Oktober 2019.
Kebakaran itu melanda lahan hutan seluas 931,731 hektar. Akibatnya, banyak pepohonan hangus dan menyisakan ranting dan batang pohon yang mati. ”Saat hujan deras terjadi di Gunung Suket, air tidak bisa dengan mudah tertahan oleh pepohonan. Akhirnya, banjir bandang terjadi karena air hujan tersebut membawa lumpur dan ranting yang mati,” tutur Kukuh.
Banjir bandang tersebut, lanjut Kukuh, bukanlah banjir yang disebabkan luapan sungai. Tidak ada aliran sungai yang mengalir dari Gunung Suket ke permukiman warga di Desa Sempol. Air yang membawa lumpur dan ranting-ranting itu menggelontor langsung dari Gunung Suket.
Banjir serupa pernah terjadi pada Februari 2015. Setelah banjir tersebut, pemerintah membuat saluran air di sebelah timur Kecamatan Ijen. Adapun banjir bandang saat ini melanda daerah di sebelah barat Kecamatan Ijen. Desa Sempol berada di sebelah barat Pegunungan Ijen.
Tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. BPBD Bondowoso belum mendata pasti berapa jumlah rumah yang terendam. Namun, diduga puluhan rumah terdampak banjir bandang tersebut.
”Hingga pukul 16.00, debit air dilaporkan sudah mulai mengecil. Bila semula ketinggian air bisa mencapai 50 cm, kini tinggal sekitar 20 cm,” ujar Kukuh.
Camat Ijen Ivan Arivandi mengatakan, saat ini dirinya bersama sejumlah petugas terkait sedang menuju lokasi kejadian untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir. Ia menyebutkan, warga Desa Sempol sedikitnya berjumlah 5.000 orang. ”Kami belum tahu berapa banyak warga yang terdampak,” ujar Ivan.