Pasar Jaya Targetkan Pengurangan Keresek hingga 300 Ton Sehari
›
Pasar Jaya Targetkan...
Iklan
Pasar Jaya Targetkan Pengurangan Keresek hingga 300 Ton Sehari
DKI targetkan pengurangan sampai ”zero” kantong plastik sekali pakai. Memang mungkin awalnya akan ada kendala, tetapi kalau tidak dimulai, DKI tak akan bebas dari sampah kantong plastik sekali pakai.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·3 menit baca
Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya menargetkan pengurangan penggunaan keresek atau kantong plastik sekali pakai hingga 300 ton sehari. Selain akan jatuhkan sanksi tegas, perusahaan daerah DKI Jakarta itu juga tengah menyiapkan produksi kantong pengganti keresek atau kantong plastik sekali pakai.
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, dalam sehari, jumlah sampah dari semua pasar tradisional di DKI Jakarta sekitar 600 ton sehari. Dari jumlah itu, 40-50 persen di antaranya merupakan kantong plastik sekali pakai.
”Kami targetkan pengurangan sampai zero kantong plastik sekali pakai. Memang mungkin awalnya akan ada kendala, tetapi kalau tidak dimulai, DKI tak akan bebas dari sampah kantong plastik sekali pakai,” katanya di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Menurut Arief, Perumda Pasar Jaya akan langsung melaksanakan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 tentang kewajiban penggunaan kantong belanja ramah lingkungan di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat pada Juli 2020 mendatang. Sanksi berat akan dijatuhkan kepada pedagang yang diketahui masih melayani pembeli dengan keresek.
Sanksi tersebut mulai dari peringatan sampai pencabutan izin usaha. Sementara pengawasan menjadi tugas kepala pasar. Sanksi berat ini disiapkan sebab, katanya, sosialisasi sudah dilakukan selama setahun penuh.
Untuk kantong pengganti, Arief mengatakan, pihaknya akan memproduksi kantong lipat sebagai pengganti keresek yang bisa dicuci dan digunakan berulang kali. Produksi pertama disiapkan ratusan ribu hingga satu juta kantong. Bahan kantong tersebut seperti parasut, terpal, atau bahan sintetis lain. Kantong-kantong lipat itu akan didistribusikan lewat Jakgrosir kepada para pedagang pasar.
”Para pedagang pasar kami minta untuk arahkan pembeli menggunakannya. Para pedagang juga bisa dapat untung dari penjualan itu,” kata Arief.
Harga kantong lipat pengganti keresek itu masih dijajaki, berkisar Rp 15.000-20.000 per buah. Pihaknya juga membuka peluang bagi pihak lain yang akan memproduksi kantong belanja pengganti keresek. ”Saat ini memang inisiasi dari Pasar Jaya, tetapi pihak lain bisa ikut produksi,” kata Arief.
DKI Jakarta menghasilkan sekitar 1.000 ton sampah plastik dalam sehari. Pengurangan hingga sekitar 300 ton tersebut akan menjadi prestasi besar dalam mengurangi sampah plastik dari Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan konsumen menjadi penentu keberhasilan penerapan kebijakan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan. ”Ini akan efektif jika kita bergerak bersama,” katanya.
Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik Tiza Mafira mengatakan, berdasarkan data Word Bank, sekitar 400.000 ton sampah plastik masuk ke perairan Indonesia setiap tahun. Sementara persentase kantong plastik keresek sekitar 6 persen dari total produksi plastik. Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 22 kota dan kabupaten yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai.