Aprilia menyiapkan motor RS-GP 2020 pada uji coba di Sirkuit Internasional Sepang. Motor ini diharap mnegembalikan kejayaan Aprilia
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Revolusi motor RS-GP 2020 menandai fajar baru bagi pabrikan Aprilia di ajang MotoGP. Tim yang sempat absen dari MotoGP pada 2005-2011 itu, merombak mesin serta komponen aerodinamika pada RS-GP 2020. Motor baru dengan mesin V4 90 derajat, yang ditunggu-tunggu itu, akhirnya dikuak kepada publik menjelang tes shakedown di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (2/2/2020).
Aprilia mengunggah sejumlah foto RS-GP 2020 di akun media sosial mereka, @ApriliaOfficial. Kesan pertama yang langsung menarik perhatian adalah fairing dengan sayap permanen yang besar. Motor juga lebih ramping dengan perubahan pada buritan. Adapun bentuk lengan ayun belakang hanya perubahan minor dari 2019.
Perombakan terbesar motor RS-GP 2020 ini berada di balik fairing berwarna hitam dengan aksen nama-nama anggota tim peneliti dan pengembangan Noale Racing Department. Motor yang diklaim sama sekali baru dibandingkan RS-GP 2019 ini, diyakini menerapkan konfigurasi V4 dengan sudut antar-silindir 90 derajat yang sama dengan mesin Ducati Desmosedici serta Honda RC213V. Mesin baru ini menghasilkan tenaga lebih besar dibandingkan dengan mesin lama Aprilia yang menerapkan V4 dengan sudut 75 derajat.
Mesin V4 90 derajat pertama kali digunakan oleh Ducati dan sukses mendongkrak tenaga hingga menjadi motor tercepat. Honda kemudian mengembangkan mesin yang sama, menggantikan RC212V dengan sudut 75 derajat. Mesin V4 90 derajat memiliki sejumlah keunggulan lain, yaitu akselerasi lebih cepat demikian juga deselerasi karena konfigurasi waktu pengapian yang optimal. Komponen mesin juga minim gesekan serta keseimbangan yang lebih baik.
”Mesin baru menawarkan lebih banyak kemungkinan menerapkan urutan pengapian, yang membuat kami mendapat lebih banyak tenaga serta lebih efisien dalam engine-braking,” ujar Kepala Tim Teknik Aprilia Romano Albesiano kepada analis Mat Oxley di Motorsport, akhir tahun lalu.
Selain mesin baru, di balik fairing itu, RS-GP 2020 juga mengadopsi flywheel (roda gila) di luar, sama seperti Ducati juga Honda. Dengan flywheel—untuk menyimpan energi kinetik—yang berada di luar, Aprilia bisa mengganti komponen itu sesuai dengan karakter sirkuit. Hal ini yang tidak bisa dilakukan oleh Yamaha dengan mesin segaris karena flywheel berada di dalam crankcase atau rumah crankshaft. Selama musim balap, tim tidak diizinkan membuka crankcase.
Penggunaan flywheel di luar ini dikuatkan oleh pernyataan Albesiano. ”Kami mengubah posisi komponen termal, untuk menggunakan flywheel eksternal. Ini memungkinkan kami mengganti bagian ini tanpa mengubah crankshaft,” ujarnya seperti dikutip GPOne, awal Januari lalu.
Pengembangan lain yang diharapkan oleh para pebalap Aprilia adalah perbaikan di kontrol traksi. Aleix Espargaro musim lalu mengeluhkan hal itu. ”Traksi kami merupakan sebuah bencana sehingga akselerasi kami sangat lambat,” keluhnya.
Evolusi
Revolusi motor baru Apilia itu merupakan proyek besar yang melibatkan sejumlah pakar di bidang aerodinamika, elektronik, sasis, dan mesin. Pemimpin proyek juga didatangkan, yakni Massimo Rivola, yang sebelumnya di Akademi Ferrari F1, untuk menyatukan visi tim. Kehadiran Rivola membuat Albesiano bisa fokus mengembangkan mesin karena tidak lagi dibebani tugas manajerial tim.
Revolusi motor baru Aprilia ini akan diuji dan disempurnakan selama tes shakedown di Sepang, 2-4 Februari ini. Karena Aprilia masih mendapat konsesi untuk mengatasi ketertinggalan dengan tim-tim lain, semua pebalap utama bisa mengikuti shakedown.
Espargaro bersama Bradley Smith dan Lorenzo Savadori akan mencoba pertama kali RS-GP 2020 itu. Adapun Andrea Iannone tidak bisa mengikuti tes di Sepang karena sedang dalam masa larangan sementara hingga kasus dopingnya selesai. Dia masih akan menjalani dengar pendapat terkait kasus dopingnya pada 4 Februari.
Pengembangan besar-besaran ini diharapkan bisa mengembalikan pamor Aprilia di ajang balap motor paling elite itu. Pabrikan asal Italia itu sempat menjadi tim besar dengan menjuarai kelas 125 cc dan 250 cc pada awal 1990-an. Mereka kemudian mengembangkan mesin 500 cc dan berhasil naik podium tetapi tidak pernah memenangi seri balapan pada 1994-2000. Mereka kemudian mengembangkan mesin RS Cube untuk MotoGP, tetapi kurang sukses. Pada akhir musim 2004, Aprilia akhirnya meninggalkan MotoGP.
Aprilia kembali MotoGP pada 2012 dengan mesin RSV4 yang digunakan di ajang Superbike. Generasi mesin RS-GP baru lahir pada 2015, tetapi masih dengan basis mesin RSV4. Pada musim 2016, lahirlah RS-GP, mesin prototipe yang memenuhi standar MotoGP dengan mesin V4 75 derajat.
Empat tahun kemudian, lahir RS-GP mesin mesin V4 90 derajat yang dipacu untuk pertama kali di Sepang. Mesin baru ini membutuhkan penyempurnaan setelan di sana sini untuk bisa kompetitif, serta bisa diandalkan untuk tampil konsisten. Musim lalu, performa terbaik Aprilia adalah finis keenam, diraih oleh Iannone di Australia.