Ketangguhan mental Satria Muda Pertamina Jakarta membuat mereka mampu menundukkan Prawira Bandung pada seri ketiga IBL meski terus tertinggal pada tiga kuarter pertama.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satria Muda Pertamina benar-benar membuktikan sebagai salah satu tim elite dalam liga basket tertinggi nasional IBL. Pada laga melawan Prawira Bandung pada hari kedua seri ketiga IBL 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (1/2/2020), Satria Muda mampu lepas dari tekanan dan balik memenangi laga yang berakhir pada waktu tambahan dengan skor 69-65.
Prawira Bandung bermain sangat baik sejak awal laga. Terbukti, mereka unggul 11-8 pada kuarter pertama. Keunggulan itu berlanjut menjadi 26-25 pada kuarter kedua. Mereka tetap mempertahankan keunggulan menjadi 50-42 pada kuarter ketiga.
Namun, permainan mereka berhasil diprediksi Satria Muda pada kuarter keempat, yang berakhir angka imbang, 65-65. Pada babak tambahan selama lima menit, mereka akhirnya takluk 65-69 dari runner-up IBL 2019 itu.
Pelatih Prawira Bandung Giedrius Zibenas mengatakan, para pemainnya sudah bermain sangat baik sejak awal, tetapi lengah pada menit-menit akhir. Hal itu yang membuat timnya berbalik tertinggal 62-65 sekitar 15 detik sebelum laga usai. Mereka berhasil memaksakan perpanjangan waktu lewat tembakan tiga angka pemain asing asal Amerika Serikat William Tinsley IV, delapan detik sebelum laga berakhir.
Namun, mereka malah tak menambah satu pun angka pada babak tambahan. ”Beginilah laga basket. Sekali saja lengah dan membuat kesalahan, maka tim lawan akan menghukum kamu. Kami tak bisa seperti ini lagi,” ujar pelatih asal Lituania itu.
Pemain Prawira Bandung Diftha Pratama menuturkan, timnya banyak melakukan kesalahan kecil, antara lain gagal melakukan rebound atau berhasil rebound tetapi memicu pelanggaran. Hal itu benar-benar membantu Satria Muda mengatasi ketertinggalan. Pada menit akhir, stamina semua pemain sudah terkuras.
Situasi semakin sulit karena mereka hanya memiliki dua pemain asing, yakni Tinsley dan David Samuels. Sedangkan Satria Muda memiliki tiga pemain asing yang saling bergantian masuk, yakni Gary Jacobs Jr, Elijah Johad Foster, dan Tyquan Tyrone Scott. ”Kami harus lebih disiplin dengan setiap detail permainan. Jangan lagi melakukan kesalahan kecil yang bisa berbuah fatal, antara lain kesalahan rebound,” katanya.
Tak mau kalah
Pelatih Satria Muda Milos Pejic mengutarakan, kemenangan itu buah semangat tim yang tidak mau kalah. Para pemain terus berlari untuk merebut bola dan mencetak poin. ”Hal itu benar-benar menjadi kunci kemenangan. Apalagi lawan memiliki pertahanan yang sangat baik,” tutur pelatih yang memimpin tim dengan sembilan juara liga basket Indonesia itu.
Pada kuarter tambahan, Pejic menyampaikan, dirinya meminta para pemain untuk tidak menurunkan tekanan. Hal itu membuat lawan lengah dan beberapa kali melakukan kesalahan. ”Kalau tidak terus ditekan, sulit untuk membuat poin,” ujar pelatih asal Serbia tersebut.
Ini adalah kemenangan kedua Satria Muda pada seri ketiga ini, setelah menang 81-72 atas Amartha Hangtuah Jakarta pada hari pertama. Mereka menyisakan satu laga melawan pemimpin klasemen yang diisi semua pemain timnas, yakni Indonesia Patriots. ”Saya minta anak-anak untuk beristirahat sebaik mungkin agar tubuh mereka tetap bugar menjalani laga setiap hari pada seri kali ini,” katanya.
Pada laga lain, Louvre Surabaya menang 77-74 atas Satya Wacana Salatiga, Amartha Hangtuah Jakarta takluk 65-84 dari Pelita Jaya Bakrie, dan Indonesia Patriots dikalahkan NSH Jakarta, 89-93.
Hasil laga itu tidak terlalu mengubah peta persaingan papan atas. Patriots tetap berada di puncak klasemen dengan 12 poin. Namun, Satria Muda merangkak dari urutan ketiga ke urutan kedua dengan 10 poin dan NSH Jakarta naik dari peringkat keempat ke peringkat ketiga dengan 10 poin.
Setelah kekalahan dari NSH, Patriots perlu segera berbenah. Para pemain itu disiapkan untuk tampil menghadapi tahap pertama kualifikasi Piala Asia Basket 2021, menghadapi Korea Selatan di Mahaka Square pada 20 Februari dan melawan Filipina di tempat yang sama pada 23 Februari. Indonesia harus lolos ke Piala Asia 2021 jika ingin tampil pada Piala Dunia Basket 2023 walau berstatus sebagai tuan rumah kejuaraan tingkat dunia tersebut.
Untuk lolos Piala Asia 2021, Indonesia menargetkan setidaknya meraih satu kemenangan pada tahap pertama babak kualifikasi ini. ”Kami terus berbenah, antara lain memperbaiki sistem menyerang dan bertahan. Kami juga melacak cara bermain lawan agar bisa menerapkan sistem yang tepat saat menghadapi mereka,” ujar asisten pelatih Indonesia Patriots Johannis Winar pada konferensi pers jelang kualifikasi Piala Asia 2021.
Selain memfasilitasi para pemain timnas bermain rutin di IBL 2020, manajemen timnas juga berusaha agar dua pemain naturalisasi bisa bermain saat kualifikasi Piala Asia tersebut. Dua pemain tersebut yakni pemain berayah asal Bali dan ibu asal Belanda, Brandon Van Dorn Jawato, dan pemain asal Inggris, Lester Prosper.