Menyambut musim semi, warna dan corak bunga-bunga mulai bermekaran di koleksi busana dari berbagai peritel mode dunia, seperti Uniqlo, H&M, dan Marks and Spencer.
Oleh
MAWAR KUSUMA
·4 menit baca
Menyambut musim semi, warna dan corak bunga-bunga mulai bermekaran di koleksi busana dari berbagai peritel mode dunia, seperti Uniqlo, H&M, dan Marks and Spencer. Koleksi bunga ini antara lain bisa dijumpai pada potongan busana perempuan berbentuk ”shirt dress” atau gaun kemeja yang sedang semarak.
Pada peluncuran koleksi musim semi/musim panas 2020 bertajuk ”Livable Cities” di Jakarta, Selasa (21/1/2020), Uniqlo juga menunjukkan kecantikan dari gaun kemeja yang didesain simpel. ”Meskipun kami brand global, kami bisa menyesuaikan dengan gaya hidup shirt dress yang sedang berkembang di tiap negara,” ujar Naoki Kamogawa, Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo).
Kamogawa juga menyebut bahwa tren gaun kemeja cocok dengan konsep desain yang diusung Uniqlo untuk musim semi/musim panas 2020 yang menekankan pada kenyamanan dan fungsi perkotaan serta alam untuk hidup yang lebih baik. Selain pada koleksi bertajuk ”Livable Cities”, koleksi gaun kemeja Uniqlo bisa dilihat dari koleksi kolaboratif antara Uniqlo dan Ines dela Fressange.
Gaun kemeja menjadi bagian dari total 54 tampilan koleksi karya Ines yang sangat bergaya Perancis dan mengambil tema era tahun 1924. Garis desain gaun kemeja yang diciptakan desainer asal Perancis ini bergaya parisian chic modern. Nuansa yang ditampilkan bersih dan aman dengan warna-warna cerah yang tidak terlalu ramai. Selain tampak ringan dan sederhana, gaun kemeja tersebut sangat nyaman dipakai dalam suasana santai ataupun formal pada musim semi nan hangat.
Konsep lifeware untuk gaya hidup sehari-hari, kata Kamogawa, merupakan konsep dasar yang memang diusung Uniqlo. Koleksi berkualitas dan berteknologi tinggi dengan harga terjangkau menjadi cara bagi Uniqlo melakukan demokratisasi dalam dunia mode sebagai jembatan antara kutub mode yang mewah dan pakaian sehari-hari.
”Itulah (demokratisasi mode) mengapa kami tidak menarget segmen tertentu, tetapi menjangkau sebanyak mungkin pelanggan. Bagaimana menyediakan busana berkualitas untuk semua orang di dunia,” kata Kamogawa.
Bahan organik
Merek mode lainnya, H&M, juga mengeluarkan cukup banyak pilihan gaun kemeja pada koleksi terbarunya. Pada awal Januari, H&M antara lain mengumumkan koleksi terbaru berkolaborasi dengan penyanyi pop remaja, Billie Eilish yang dikenal dengan gaya busana sporty dan serba longgar.
Di antara koleksi kolaborasi H&M x Billie Eilish yang mulai dijual di pasaran pada 2 Januari 2020 lalu terdapat t-shirt dress berukuran gombrang yang sepintas terlihat seperti sweater. Gaun kaus bernuansa pastel lembut ini dihiasi tulisan nama Billie Eilish dalam warna hijau neon.
Koleksi Billie Eilish ini juga unik karena mengusung konsep busana berkelanjutan. Penyanyi yang akan menggelar konser keliling dunia—termasuk di Indonesia—pada September mendatang ini memang memilih gaya berpakaian serba longgar. Dia juga seorang pencinta lingkungan yang mendorong penggemarnya untuk mencintai lingkungan, antara lain dengan mendorong mereka membawa botol minum sendiri ketika menonton konsernya.
H&M menyebutkan bahwa setiap potong dari koleksi busana Billie Eilish dibuat dari bahan baku yang lebih peduli pada isu keberlanjutan lingkungan. ”Billie Eilish adalah artis yang sangat menginspirasi, juga sangat dikagumi, karena gaya personalnya dan memberdayakan dalam caranya mengekspresikan nilai-nilai,” ujar Emily Bjorkheim, Kepala Desain H&M, seperti dilaporkan Teen Vogue.
Sistem sosial yang berkelanjutan pun menjadi perhatian Uniqlo ketika menciptakan koleksi musim semi/musim panas 2020 yang dibagi dalam tiga kategori: outdoors, work and craft, dan art and design.
Untuk kategori work and craft, misalnya, Uniqlo fokus pada bahan-bahan organik. Uniqlo juga berusaha mengurangi dampak lingkungan proses pembuatan produk jaket denim dan jeans.
”Kami berusaha tidak membuat sampah. Tidak membuat bahan baku yang tidak perlu. Tidak memproduksi terlalu banyak sehingga tidak ada sampah. Sangat penting memastikan koleksi yang nyaman, berkelanjutan, dan berorientasi pada alam,” kata Kamogawa.
Banyak kesempatan
Memasuki cuaca pada musim semi atau musim panas yang lebih hangat, gaun kemeja juga menjadi salah satu andalan Marks and Spencer. Salah satu koleksi gaun kemejanya menampilkan keindahan musim semi dalam corak hiasan kain serupa cetakan daun. Gaun kemeja ini kaya warna dengan menampilkan perpaduan warna biru tua, hijau pucat, oranye, dan krem.
Keunggulan gaun kemeja terbaru Marks and Spencer dengan cetakan daun ini antara lain dikupas influencer Erica Davis dalam laman Instagram-nya untuk kemitraan berbayar dengan Marks and Spencer. Erica menyebutkan, gaun kemeja ini menjadi pilihan paling tepat bagi perempuan yang memiliki multiperan karena busana jenis ini bisa dipakai dalam banyak kesempatan.
Tak hanya sekadar dipakai sebagai gaun, ia membuktikan bahwa gaun kemeja bisa dikombinasikan dengan bawahan atau atasan lainnya sehingga tidak perlu membeli banyak gaun untuk kesempatan berbeda. Di laman Instagram-nya, Erica memajang foto dirinya ketika memadukan satu potong gaun kemeja Marks and Spencer dengan rok satin, kaus dalaman bermotif garis biru putih, jeans putih, celana panjang lebar satin, dan blazer.
Uniqlo juga mengusung konsep pemakaian busana di berbagai kesempatan berbeda. Gaun kemejanya cocok dikenakan untuk bekerja ke kantor, tetapi siluetnya yang kasual dapat digunakan langsung untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan setelah bekerja atau beraktivitas lain di luar ruangan.
”Teknologi dalam mode harus pas dengan kebutuhan sehari-hari. Teknologi adalah solusi agar hidup menjadi lebih nyaman. Yang penting buat kami adalah bagaimana membuat teknologi berkontribusi ke hidup manusia, tanpa meninggalkan keindahan desainnya,” kata Komagawa.
Keindahan desain yang antara lain diusung dalam gaun kemeja praktis yang multiperan.