Liga Waralaba Jepang Merintis Liga Basket 3x3 Nasional
›
Liga Waralaba Jepang Merintis ...
Iklan
Liga Waralaba Jepang Merintis Liga Basket 3x3 Nasional
PB Perbasi menjalin kerjasama dengan Jepang menggelar Liga Basket 3x3 Exe Premier pada Agustus ini.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Merespons prestasi timnas bola basket 3x3 Indonesia di SEA Games 2019 Filipina, Penguru Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia menjalin kerja sama dengan Jepang untuk menggelar Liga Basket 3x3 Exe Premier pada Agustus 2020. Kehadiran liga basket 3x3 terbesar di Asia ini diharapkan menjadi perintis jalan untuk penyelenggaraan liga basket 3x3 nasional.
Nomor pertandingan basket 3x3 Indonesia sedang mendapatkan angin segar. Hal itu ditandai dengan raihan perak timnas basket 3x3 putra pada SEA Games 2019 Filipina lalu. Agar tidak kehilangan momentum, PB Perbasi berupaya untuk menggelar liga 3x3 nasional.
”Namun, sebagai langkah awal, kami menjalin kerja sama dengan Jepang untuk menggelar Liga Basket 3x3 Exe Premier lebih dahulu. Seiring itu, kami berupaya mengajak tim-tim IBL ataupun non-IBL untuk menggelar liga 3x3 nasional,” ujar Ketua Badan Timnas Basket 3x3 PB Perbasi Rama Datau dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Rama mengatakan, dalam Liga 3x3 Exe Premier ini mereka akan membuka slot untuk 11 tim profesional dan satu daerah. Tim profesional akan mengikuti sebagian tim IBL dan sebagian non-IBL. Sementara tim daerah akan ada kualifikasi di empat daerah antara Juni dan Juli ini. Daerah yang sudah mengonfirmasi di antarnya Bandung, Jawa Barat.
”Hal ini juga untuk menumbuhkan geliat daerah dalam pembinaan basket 3x3,” kata Rama.
Setelah didapat 11 tim profesional dan satu daerah, Liga 3x3 Exe Premier akan mulai bergulir pada Agustus. Liga itu akan dibagi menjadi dua grup, yakni enam tim di masing-masing grup. Tiap tim berisi enam pemain dan berhak menggunakan dua pemain asing, tetapi hanya satu yang bisa bermain di setiap laga.
Total, tim-tim itu akan mengarungi delapan seri. Pada setiap seri akan dicari dua tim terbaik dan berhak atas hadiah Rp 10 juta untuk juara serta Rp 5 juta untuk peringkat kedua. Setelah delapan seri berlalu, akan diambil dua tim terbaik dari setiap grup. Mereka akan mengikuti babak final four guna mencari dua terbaik. Juara liga berhak atas hadiah Rp 100 juta dan peringkat kedua mendapatkan Rp 50 juta.
Dua tim terbaik nasional itu juga akan dikirim ke Jepang untuk mengikuti babak final pada September. Mereka akan berhadapan dengan tim-tim terbaik dari lima negara lain, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Selandia Baru. ”Dengan ini, kami harap tim-tim terbaik Indonesia bisa mendapatkan pengalaman berharga dan meningkatkan kemampuan. Apalagi liga ini merupakan liga 3x3 terbaik Asia di mana tim-tim yang ikut adalah tim-tim terbaik dari Asia,” ujar Rama.
Persiapan Olimpiade 2020
Direktur Liga 3x3 Exe Premier Masaki Kitamura mengatakan, mereka merintis liga itu sejak 2014. Tujuannya, mempersiapkan tim Jepang menuju Olimpiade Tokyo 2020. Adapun basket 3x3 akan diperlombakan pertama kalinya di Olimpiade pada Olimpiade 2020 ini.
Mulanya, liga itu hanya diikuti oleh tim-tim lokal di Jepang. Namun, seiring meningkatnya pamor dan untuk menumbuhkan iklim kompetisi yang lebih tinggi, mereka mulai membawa liga itu waralaba ke negara lain yang diawali di Chengdu, Sichuan, China, pada 2015.
”Kehadiran liga ini banyak memberikan dampak positif terhadap kualitas tim 3x3 Jepang. Paling tidak, untuk pertama kali, tim Jepang berhasil meraih perunggu pada Kejuaraan Asia 3x3 di 2018,” ujar Kitamura.
Mulai 2020, lanjut Kitamura, liga itu pun digelar di lima negara, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Selandia Baru, dan Indonesia. Kerja sama dengan Indonesia diharapkan bisa berlangsung lama, tidak hanya sekali ini.
”Kami berharap liga ini bisa turut membantu Indonesia meningkatkan kualitas timnasnya. Dari liga ini, tim Indonesia bisa belajar langsung permainan pemain-pemain 3x3 dari tim-tim terbaik Asia lain,” katanya.
Ketua Umum PB Perbasi Danny Kosasih menyampaikan, mereka ingin menjalin kerja sama tersebut setidaknya untuk tiga tahun ke depan. Dari gelaran itu, mereka pun belajar dan akan merintis gelaran liga 3x3 nasional. Hal itu penting demi pembinaan atlet 3x3 yang lebih fokus dan berkesinambungan.
”Liga nasional harus ada untuk mengisi kekosongan kompetisi setelah gelaran Liga 3x3 Exe Premier selama Agustus-September. Jika ada liga yang konsisten, pasti banyak pihak tidak segan untuk membentuk tim 3x3 dan mengontrak pemain 3x3 secara profesional. Tidak lagi seperti sekarang, pemain 3x3 cenderung pinjaman dari tim 5x5,” tutur Danny.