Evakuasi warga Indonesia dari Provinsi Hubei, tempat asal wabah virus korona baru, kita apresiasi sebagai perlindungan kepada warga negara di luar negeri.
Oleh
·2 menit baca
Evakuasi warga Indonesia dari Provinsi Hubei, tempat asal wabah virus korona baru, kita apresiasi sebagai perlindungan kepada warga negara di luar negeri. Sebanyak 243 orang tiba di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) pagi, dari Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, menggunakan pesawat carter. Mereka kemudian ditempatkan di rumah sakit yang dikelola TNI di Pulau Natuna untuk diobservasi selama 14 hari.
Pilihan pada Natuna karena merupakan pangkalan militer TNI. Kita mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri yang mengoordinasikan pemulangan warga Indonesia dari Hubei melalui Wuhan. Ibu kota Hubei, Wuhan, menjadi awal mula wabah virus korona baru, 2019-nCoV.
Dengan kepatuhan warga Indonesia, sebagian besar mahasiswa, mengurangi kegiatan di luar asrama dan tempat tinggal selama di Hubei, kita mengharapkan semua warga Indonesia yang dipulangkan tidak tertular virus 2019-nCoV. Pada saat yang sama, kita ingin pemerintah sungguh siap mendeteksi infeksi virus yang dibawa lalu lintas orang melalui 135 pintu masuk internasional ataupun penduduk.
Pemerintah telah meningkatkan pencegahan risiko penularan virus dengan menghentikan sementara penerbangan ke dan dari daratan China mulai Rabu (5/2/2020), melarang orang yang sudah 14 hari di daratan China masuk dan transit di Indonesia, fasilitas bebas visa kunjungan dan visa saat tiba untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan China sementara dihentikan, serta meminta orang Indonesia untuk sementara tidak berkunjung ke daratan China.
Warga Indonesia juga bebas bepergian ke luar negeri, termasuk ke negara yang melaporkan adanya kasus infeksi virus korona.
Namun, kewaspadaan dan pencegahan tetap perlu ditingkatkan karena Indonesia negara terbuka yang dikunjungi orang dari sejumlah bangsa dan asal. Warga Indonesia juga bebas bepergian ke luar negeri, termasuk ke negara yang melaporkan adanya kasus infeksi virus korona. Apalagi, ternyata semakin sulit mendeteksi infeksi virus korona.
Masyarakat juga ingin diyakinkan pemerintah di tingkat pusat dan di daerah benar-benar siap menangani jika muncul penderita terinfeksi 2019-nCoV. Kita memiliki pengalaman menangani penularan infeksi pernapasan akut, severe acute respiratory syndrome (SARS). Pengetahuan ini modal berharga untuk mencegah penularan virus korona.
Angka kematian akibat virus 2019-nCoV sejauh ini relatif rendah, berkisar 2-3 persen dari yang terinfeksi, tetapi kita harus mengusahakan tidak satu pun jatuh korban jiwa. Pemerintah perlu terus menginformasikan mengenai cara dan mencegah penularan serta datang ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan tanda demam flu.
Informasi diperlukan agar tidak muncul ketakutan, seperti penolakan sebagian warga Natuna atas dipilihnya pulau itu sebagai tempat isolasi, sikap tidak peduli, atau sikap diskriminasi di masyarakat. Kesiapan pemerintah bukan hanya penting untuk melindungi rakyat, melainkan juga untuk menjaga sektor ekonomi, terutama pariwisata. Wisatawan akan tetap datang apabila mereka merasa aman ketika berada di Indonesia.