Panitia Kongres PAN Mengusulkan Sesi Debat Calon Ketua Umum
›
Panitia Kongres PAN...
Iklan
Panitia Kongres PAN Mengusulkan Sesi Debat Calon Ketua Umum
Kongres PAN direncanakan berlangsung pada 10-12 Februari 2020 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kongres akan membahas antara lain kebijakan strategis yang akan diambil dalam lima tahun mendatang.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panitia Kongres V Partai Amanat Nasional mengusulkan ada sesi debat saat pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. Sejauh ini, peta persaingan calon ketua umum relatif belum berubah.
Sekretaris Panitia Pengarah Kongres V PAN Saleh Daulay, yang dihubungi dari Jakarta, Senin (3/2/2020), menyampaikan, ada usulan dari kader partai untuk menyelenggarakan sesi debat sebelum pemilihan ketua umum. Namun, kepastian sesi debat itu masih menunggu hasil pembahasan panitia mengingat waktu pelaksanaan kongres amat terbatas.
Kongres PAN direncanakan berlangsung pada 10-12 Februari 2020 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kongres akan membahas, antara lain, kebijakan strategis yang akan diambil PAN dalam lima tahun mendatang, program kerja, rekomendasi calon kepala daerah, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, tata tertib kongres, serta tata tertib pemilihan ketua umum.
”Kami masih carikan waktunya. Kalau dimungkinkan, akan dilaksanakan. Jika waktunya tidak cukup, minimal kami akan membuat semacam penyampaian visi misi sebelum pemilihan ketua umum,” kata Saleh.
Menurut Saleh, sesi debat calon ketua umum memang belum pernah dilakukan dalam empat kali pelaksanaan kongres. Usulan mengadakan sesi debat didasari keinginan para kader agar keempat calon ketua umum bisa menyampaikan apa yang hendak mereka lakukan untuk partai secara lugas dan terbuka. Sejauh ini calon ketua umum PAN masih empat orang, yaitu Zulkifli Hasan, Asman Abnur, Mulfachri Harahap, dan Dradjad Hari Wibowo.
Dikonfirmasi secara terpisah, Dradjad Wibowo mengaku siap jika memang diwajibkan menjalani sesi debat sebelum pemilihan ketua umum. Bagi dia, sudah sepatutnya kongres menyediakan sesi bagi para kandidat untuk menyampaikan gagasan. Terlebih PAN merupakan partai reformis yang banyak menelurkan gagasan bagi Indonesia.
Dradjad mengaku telah menemui para kader partai. Ia memilih tak memakai pola kampanye, melainkan membentuk sebuah kelompok kecil yang terdiri atas 7 hingga 11 orang. Dalam pertemuan itu, dia menyampaikan visi misi serta menampung aspirasi dari para kader. Pertemuan berlangsung secara dua arah sehingga tercipta interaksi.
”Banyak sekali yang mereka sampaikan. Soal posisi PAN di tingkat nasional dan pilkada. Namun, yang paling menjadi perhatian terkait pengelolaan internal partai,” ujar Dradjad.
Pengelolaan partai
Pengelolaan internal partai menjadi satu isu yang akan diangkat oleh calon ketua umum lainnya, Asman Abnur. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) 2016-2018 tersebut mengaku telah mendapat banyak dukungan dari dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan wilayah (DPW).
Memiliki pengalaman sebagai Menpan dan RB yang mengurusi tata kelola kepegawaian negara membuat Asman optimistis bisa memecahkan persoalan tata kelola partai. Selain itu, ia merasa rekam jejaknya selama 20 tahun menjadi politisi menjadi modal kuat untuk bersaing dengan tiga kandidat lainnya.
”Tata kelola partai ini menjadi konsentrasi saya. Manajemen partai. Target saya nanti bisa melahirkan satu partai yang modern dan berbasiskan teknologi,” ucap Asman.
Asman menambahkan, sejauh ini peta persaingan calon ketua umum PAN belum berubah. Untuk bisa meraih dukungan, Asman telah menemui para pemilik hak suara dan mendengarkan aspirasi mereka.
Ketua DPP PAN yang juga pendukung Zulkifli Hasan, Yandri Susanto, mengklaim dukungan kepada Zulkifli terus membaik. Sebelumnya, kubu Zulkifli menyatakan telah mengantongi dukungan dari 30 DPW dan DPD PAN.
Yandri yakin para pemilik suara tahu siapa yang harus didukung saat kongres. Jika Zulkifli benar-benar terpilih, itu artinya ia akan mengukir sejarah sebagai ketua umum PAN pertama yang bisa terpilih secara dua kali berturut-turut. Selama ini, ketua umum PAN tidak pernah berhasil terpilih kembali di periode kedua.