Orang dari beragam latar belakang mengincar kursi Presiden Amerika Serikat. Pada pemilu 2020, pengincar jabatan itu, antara lain, tiga miliarder AS, termasuk Presiden Donald Trump.
Oleh
·2 menit baca
Orang dari beragam latar belakang mengincar kursi Presiden Amerika Serikat. Pada pemilu 2020, pengincar jabatan itu, antara lain, tiga miliarder AS. Satu di antaranya kini berstatus Presiden AS 2017-2021, Donald Trump.
Sebelum menjabat Presiden AS, Trump adalah pengusaha yang bisnisnya terentang dari properti sampai hiburan. Pada 2019, kekayaan bersihnya ditaksir senilai 3,1 miliar dollar AS. Dengan harta sebanyak itu, Presiden ke-45 AS itu menjadi presiden paling kaya yang pernah dimiliki negara itu.
Pada Februari 2017, Trump mengumumkan akan maju pada pemilu 2020 sebagai calon presiden dari Partai Republik. Majalah Forbes, yang rutin menyiarkan daftar orang terkaya di banyak negara dan nilai kekayaan mereka, menyebut 1,6 miliar dollar AS dari seluruh kekayaan Trump berupa aneka bangunan di New York, AS. Trump World Tower dekat Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah salah satunya.
Tidak sampai 10 kilometer dari Trump World Tower, ada kantor Pemerintah Kota New York. Pada 2002-2013, kantor itu menjadi tempat kerja Michael Bloomberg saat menjadi Wali Kota New York. Pemilik kantor berita dan kanal informasi khusus industri keuangan, Bloomberg, itu ditaksir punya kekayaan 59 miliar dollar AS.
Bloomberg dikenal di Indonesia karena yayasan yang dipimpinnya mendanai berbagai kampanye antitembakau. Pada November 2019, ia secara resmi menyatakan memburu rekomendasi calon presiden AS dari Partai Demokrat. Dalam tiga bulan terakhir, ia ditaksir menghabiskan 250 juta dollar AS untuk belanja kampanye, tidak sampai 0,5 persen dari keseluruhan harta bakal calon presiden AS paling kaya sepanjang sejarah itu.
Selain uang, Bloomberg juga mengandalkan dukungan para wali kota AS sebagai modal pencalonan. Di antara 22 orang yang pernah mengumumkan memburu tiket capres Partai Demokrat, hanya Bloomberg yang menyatakan tidak akan meminta sumbangan kampanye. Sebaliknya, ia menyatakan akan menyumbang ke siapa pun capres yang diusung Demokrat.
Selain Bloomberg, ada Tom Steyer yang mengumumkan pencalonan melalui Demokrat pada Juli 2019. Pada 2019, nilai kekayaan bersih Steyer ditaksir 1,6 miliar dollar AS, paling kecil dibandingkan dengan Trump dan Bloomberg.
Komisi Pemilihan Federal (FEC) mencatat, jutawan yang masih kerap duduk di kelas ekonomi dalam penerbangan domestik itu telah mengumpulkan sumbangan 49 juta dollar AS dan membelanjakan 47 juta dollar AS. Sejumlah pihak menaksir, belanja kampanye Steyer lebih besar dari yang diumumkan FEC.
Sebelum memutuskan ikut pencalonan presiden dari Demokrat, Steyer dikenal sebagai manajer investasi dan penyumbang berbagai aktivitas amal. Hampir seluruh kekayaannya didapat dari Farallon, lembaga investasi. Pada 2012, seperti diberitakan Forbes, Steyer menjual sahamnya di Farallon dan fokus berpolitik sembari tetap berinvestasi pada berbagai sektor. (AP/REUTERS/RAZ)