Pengelola Kompleks Kemayoran Siapkan Sodetan untuk Atasi Genangan di ”Underpass”
›
Pengelola Kompleks Kemayoran...
Iklan
Pengelola Kompleks Kemayoran Siapkan Sodetan untuk Atasi Genangan di ”Underpass”
Sodetan dibuat sebagai rencana jangka pendek untuk mengatasi genangan di kawasan
”underpass” atau lintas bawah Kemayoran, Jakarta Pusat.
Oleh
Aditya Diveranta/Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengelola kawasan kompleks Kemayoran, Jakarta Pusat, berencana menyiapkan sodetan di kawasan underpass atau lintas bawah yang tergenang sejak Sabtu (25/1/2020). Hal ini menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi genangan yang terjadi kedua kalinya di sana.
Direktur Utama Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran Medi Kristianto mengatakan, sodetan dibuat untuk menghubungkan drainase menuju aliran sungai yang ada di kawasan lintas bawah Kemayoran. Hal ini dilakukan untuk mengatasi genangan di sana.
”Persoalan utama ialah genangan yang turun ke drainase lintas bawah. Sodetan dibuat sebagai rencana jangka pendek sehingga segera bisa dinormalisasi terlebih dahulu,” kata Medi melalui keterangan tertulis, Senin (3/2/2020).
Persoalan utama ialah genangan yang turun ke drainase lintas bawah. Sodetan dibuat sebagai rencana jangka pendek sehingga segera bisa dinormalisasi terlebih dahulu.
Sejak Senin pagi hingga malam, PPK Kemayoran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya menyedot genangan di kawasan lintas bawah Kemayoran. Sebanyak 15 mesin pompa portabel dikerahkan untuk menyedot genangan tersebut.
Genangan yang membanjiri kawasan lintas bawah sejak Sabtu (1/2/2020) baru mulai surut pada Senin pukul 20.00. Joni (50), petugas setempat, mengatakan, genangan yang tersisa setinggi sekitar 20 sentimeter per pukul 20.00, mungkin akan surut pada Selasa (4/2/2020) pagi.
”Ini sudah tersisa sedikit lagi. Mudah-mudahan besok pagi lumpurnya pun sudah beres dibersihkan,” kata Joni.
Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widoyoko mengatakan, kompleks Kemayoran yang dibangun sejak 1980-an itu perlu kajian ulang terkait peruntukan kawasan. Hal tersebut mengingat kawasan Kemayoran dulunya merupakan landasan pacu pesawat udara.
”Kawasan di sana perlu kajian ulang, terutama sistem drainase yang ada di lintas bawah. Tim mengusulkan adanya kajian berapa banyak air masuk ke sana, lalu berapa banyak pompa yang diperlukan. Nanti kajiannya terserah pakai konsultan atau enggak, yang jelas kami meminta seperti itu,” tutur Jarot Widoyoko.