Penyebab Pesawat Latih Mendarat Darurat di Sidoarjo Diselidiki
›
Penyebab Pesawat Latih...
Iklan
Penyebab Pesawat Latih Mendarat Darurat di Sidoarjo Diselidiki
Pesawat latih milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mendarat darurat di area tambak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (3/2/2020). Tak ada korban jiwa dan penyebab kecelakaan masih diselidiki.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - Pesawat latih milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut mendarat darurat di area tambak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (3/2/2020). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan pihak militer masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Laksamana Pertama Edwin mengatakan pesawat latih yang mendarat darurat itu merupakan jenis Tobago T2405. Pesawat berpenumpang dua orang yakni seorang instruktur dan seorang siswa tersebut mendarat darurat sekitar pukul 13.00.
“Instruktur dan siswanya selamat. (Mereka) sudah dibawa ke pangkalan, tidak ada cedera sedikitpun. Ini merupakan karunia karena bisa selamat dalam pendaratan darurat ini,” ujar Edwin di Sidoarjo.
Setelah fokus mengevakuasi penumpang, rencananya, pihak TNI AL fokus pada evakuasi badan pesawat dari lokasi kejadian. Medan yang sulit diakses berupa area tambak di pesisir utara Sidoarjo, menjadi tantangan bagi tim evakuasi. Sebagai gambaran, untuk mencapai lokasi harus ditempuh dengan perjalanan perahu melalui sungai atau perjalanan darat melalui pematang tambak.
Edwin mengatakan evakuasi pesawat perlu dilakukan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Harapannya evakuasi bisa diselesaikan Selasa. Timnya sudah menyurvei medan dan menyiapkan rancangan upaya evakuasi badan pesawat.
Menurut Edwin, pesawat latih yang mengalami kecelakaan itu sedang melakukan latihan terbang di area Bangil, Kabupaten Pasuruan. Namun, karena ada sesuatu masalah di bagian mesin, pesawat kemudian berupaya kembali ke pangkalan Puspenerbal Juanda. Dalam perjalanan kembali tersebut, pesawat mengalami masalah dan mendarat darurat di area tambak.
Ada berbagai kemungkinan penyebab kecelakaan. Selain masalah pada mesin pesawat, bisa juga bahan bakar atau faktor sumber daya manusia. Namun, Edwin menyatakan, instruktur dan siswa yang mengoperasikan pesawat tersebut memiliki jam terbang yang cukup.