Pelintasan Sebidang di Jalur Utama Solo Ditutup Permanen
›
Pelintasan Sebidang di Jalur...
Iklan
Pelintasan Sebidang di Jalur Utama Solo Ditutup Permanen
Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menutup permanen pelintasan sebidang kereta api di Purwosari, Jalan Slamet Riyadi, mulai Rabu (5/2/2020).
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menutup permanen pelintasan sebidang kereta api di Purwosari, Jalan Slamet Riyadi, mulai Rabu (5/2/2020). Hal ini menyusul dimulainya pembangunan flyover atau pelintasan layang di lokasi tersebut sebagai pengganti pelintasan sebidang.
Kepala Dinas Perhubungan Solo Hari Prihatno, di Solo, Senin (3/2), mengatakan, penutupan pelintasan sebidang itu dilakukan seterusnya meskipun pembangunan flyover sudah selesai nanti. Pembangunan pelintasan layang tersebut diharapkan mampu mengatasi kemacetan lalu lintas di ruas jalan utama memasuki Kota Solo itu ketika kereta api melintas.
Rekayasa lalu lintas telah disiapkan untuk mengalihkan arus kendaraan yang sehari-hari melewati pelintasan sebidang Purwosari.
Hari mengatakan, rekayasa lalu lintas telah disiapkan untuk mengalihkan arus kendaraan yang sehari-hari melewati pelintasan sebidang Purwosari. Beberapa ruas jalan diperkirakan mengalami lonjakan arus kendaraan karena dampak pengalihan arus lalu lintas itu.
”Hari ini sudah mulai uji coba pengalihan jalur bus dari Wonogiri ke Terminal Tirtonadi lewat Jalan Honggowongso,” katanya.
Menurut Hari, arus kendaraan dari arah Semarang yang menuju pusat Kota Solo dialihkan memutar melewati Jalan Ahmad Yani-Jalan Adi Sucipto-flyover Manahan. Perempatan Manahan diperkirakan mengalami kepadatan lalu lintas.
Kepadatan arus kendaraan di pertigaan Tugu Lilin Jalan Radjiman, Pajang, juga akan meningkat karena dilintasi kendaraan dari Solo menuju Semarang atau Yogyakarta dan sebaliknya. Dinas Perhubungan Solo telah menyiapkan tiga tahap rekayasa lalu lintas yang disesuaikan dengan proses pelaksanaan proyek pelintasan layang.
”Untuk mengatasi kepadatan kendaraan di persimpangan jalan, kami akan mengatur ulang waktu traffic light di pertigaan Tugu Lilin, Pajang, dan perempatan Manahan, disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Kami juga akan pantau dengan CCTV (kamera pemantau),” katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Jawa Tengah Alik Mustakim mengatakan, pengerjaan kontruksi flyover Purwosari akan dimulai pada hari Rabu (5/2/2020). Proyek itu dikerjakan selama 10 bulan ke depan. Pembangunan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menggandeng PT Wijaya Karya Tbk sebagai kontraktor pelaksana.
Panjang pelintasan layang Purwosari direncanakan mencapai 198,88 meter dengan lebar lajur 7 meter (2 x 3,5 meter) serta lebar median 0,3 meter. Panjang jalan pendekat yakni 228 meter di sisi barat dan 272 meter di sisi timur. Pembangunan pelintasan layang ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 104 miliar.
Alik menambahkan, sesuai kebijakan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, pohon-pohon yang terdampak pembangunan pelintasan layang tidak ditebang, tetapi hanya dipindahkan. Pemindahan pohon-pohon itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo. Pohon yang telah dicabut beserta akarnya itu dikirim ke tempat pembibitan DLH Solo untuk dirawat sebelum ditanam lagi di lokasi lain.
Berdasarkan pendataan DLH Solo, sebanyak 377 pohon berbagai jenis yang terdampak proyek pembangunan pelintasan layang Purwosari. Jenis pohon-pohon itu antara lain angsana, glodokan, mangga, akasia, asam kranji, ketapang, mahoni, palem, tanjung, ketapang kencana, cemara, asam jawa, bungur, trembesi, kamboja, dan beringin.
Manajer Proyek Fly Over Purwosari PT Wijaya Karya Rifai Miraj menyatakan, optimistis pengerjaan selesai sesuai target waktu. Untuk itu, konstruksi akan dilakukan secara bersamaan sekaligus dari kedua sisi ujung flyover.