Rute China Dihentikan, Maskapai Indonesia Siapkan "Refund" dan Perubahan Jadwal
›
Rute China Dihentikan,...
Iklan
Rute China Dihentikan, Maskapai Indonesia Siapkan "Refund" dan Perubahan Jadwal
Kementerian Perhubungan telah menginstruksikan seluruh maskapai, baik asing maupun nasional untuk menunda penerbangan dari dan menuju seluruh destinasi di wilayah China, terhitung mulai 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Maskapai penerbangan menegaskan kesiapan mereka untuk mengikuti instruksi pemerintah untuk menunda penerbangan dari serta menuju China untuk sementara. Sikap ini diambil sebagai bagian dari upaya mitigasi penyebaran virus korona di Tanah Air.
Kementerian Perhubungan telah menginstruksikan seluruh maskapai, baik asing maupun nasional untuk menunda penerbangan dari dan menuju seluruh destinasi di wilayah China, terhitung mulai 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB. Penundaan penerbangan dikecualikan untuk destinasi Hong Kong dan Makau.
Kompas mencatat hingga Senin (3/2/2019), terdapat lima maskapai nasional yang memiliki rute penerbangan ke sejumlah kota di China yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menyatakan menunda sementara rute penerbangan dari dan menuju China. Sejumlah layanan penerbangan yang ditutup melingkupi destinasi Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Saat ini, Garuda melayani 30 fekuensi penerbangan setiap minggunya ke China.
“Kebijakan tersebut merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia terhadap upaya antisipasi penyebaran virus korona dengan mengedepankan aspek keselamatan penerbangan serta keselamatan penumpang dan awak pesawat,” ujar Irfan.
Pihak maskapai akan terus memantau situasi terkini serta akan mengambil tindakan yang diperlukan termasuk memberikan informasi terbaru khususnya terkait tindak lanjut atas layanan operasional penerbangan Garuda Indonesia.
Penundaan penerbangan dari dan menuju sejumlah kota di China membuat Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan penjadwalan ulang maupun perubahan rute kepada calon penumpang yang telah terlanjur membeli tiket menuju China untuk jadwal penerbangan setelah 5 Februari 2019.
“Garuda Indonesia terus memantau situasi terkini serta dan akan mengambil tindakan yang diperlukan termasuk memberikan informasi terbaru khususnya terkait tindak lanjut atas layanan operasional penerbangan,” ujar Irfan.
Sementara itu, Vice President Corporate Secretary PT Sriwijaya Air, Adi Willi Hanhari, juga menyatakan kesanggupan untuk mengikuti instruksi Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, Sriwijaya Air telah menghentikan sementara sejumlah rute penerbangan menuju China atas rekonomendasi Otoritas Penerbangan China (Civil Aviation Administration of China/CAAC).
“Selain Denpasar-Wuhan China, Sriwijaya Air Group memiliki empat rute lain yaitu Denpasar-Nanjing, Jakarta-Haika, Denpasar-Fuzhou, dan Denpasar-Hefei yang untuk sementara kami hentikan operasionalnya,” ujar Adi.
Adapun Corporate Communications Strategic of Lion Mentari Airlines (Lion Air) Danang Mandala Prihantoro juga menegaskan bahwa maskapai akan menjalankan instruksi pemerintah dengan membatalkan sementara penerbangan dari dan menuju China.
Saat ini, maskapainya memiliki 15 destinasi di China yang diterbangi dari lima kota di Indonesia yakni Changsha, Chengdu, Chongqing, Fuzhou, Guangzhou, Hangzhou, Haikou, Jinan, Nanjing, Nanchang, Shenzhen, Shanghai, Tianjin, Wuhan, Xi’an.
Tidak hanya maskapai nasional, sejumlah maskapai asing yang beroperasi di Indonesia juga membatalkan rute penerbangannya ke China. Communications PT Indonesia AirAsia Tbk Dion Putra Arie menyarankan kepada seluruh penumpang dengan rute penerbangan dari atau menuju China untuk mengajukan pengembalian dana.
“Beberapa destinasi dalam jaringan penerbangan AirAsia telah memberlakukan larangan perjalanan untuk penumpang. Kami sarankan pada calon penumpang untuk pengecekan ke pemerintah setempat atau kantor kedutaan terkait sebelum melakukan perjalanan,” ujarnya.
Jalur masuk
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penundaan penerbangan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko penularan virus korona. Pasalnya salah satu potensi terbesar masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional.
Seluruh maskapai Indonesia untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari atau menuju destinasi di China, kecuali Hong Kong dan Makau, sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Maskapai, baik nasional maupun asing, untuk mempersiapkan diri dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen.
Selain transportasi udara, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah siap menjalankan skenario peningkatan pengawasan dan di pelabuhan untuk mencegah penyebaran virus korona. Setiap kapal yang menuju Indonesia secara langsung dari China diwajibkan berlabuh di zona karantina untuk pemerikasaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“Jika ada yang suspect terjangkit virus korona maka akan dilakukan penanganan dan tindakan medis secara khusus sesuai standar yang dikeluarkan oleh KKP,” kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Ahmad, dalam keterangan resminya.
Ditjen Perhubungan Laut, lanjut Ahmad, telah memasang pengukur suhu tubuh (thermal scanner) untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang yang dipasang pada area kedatangan di pelabuhan yang melayani rute internasional.
“Setiap penumpang yang baru tiba utamanya yang berasal dari negara terjangkit seperti China dan Hong Kong harus melewati thermal scanner untuk mengetahui suhu tubuhnya. Bila tinggi maka petugas akan melakukan pemeriksaan lanjutan,” kata dia.