Keluarga Gus Sholah Gelar Tahlilan Selama Tujuh Malam di Jakarta
›
Keluarga Gus Sholah Gelar...
Iklan
Keluarga Gus Sholah Gelar Tahlilan Selama Tujuh Malam di Jakarta
Keluarga almarhum KH Salahuddin Wahid di Jakarta menggelar tahlilan untuk mendoakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu. Menurut rencana, jenazah Gus Sholah dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga, Tebuireng.
Oleh
Insan Alfajri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keluarga almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Jakarta akan menggelar tahlilan untuk mendoakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu. Menurut rencana, jenazah Gus Sholah akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020) sore.
Jenazah Gus Sholah diberangkatkan dari rumah duka di Jakarta menuju Jombang pada pagi tadi. Para pelayat yang masih sempat mendatangi rumah duka di Jakarta mengharapkan munculnya pribadi seperti beliau di kalangan Nahdlatul Ulama.
Doni Firmansah (30), sopir sekaligus penunggu rumah Gus Sholah di Jakarta Selatan, menjelaskan, tahlilan akan digelar selama tujuh hari ke depan. ”Nanti malam tahlilan dilakukan oleh Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan,” katanya, Senin (3/2).
Sebelum almarhum wafat, lanjut Doni, Gus Sholah biasanya menetap di rumah ini selama seminggu setiap bulannya. Di rumah bernomor 2C inilah, Gus Sholah bertemu kerabat, elite politik, dan untuk keperluan berobat di Jakarta.
Jenazah Gus Sholah dibawa ke Jombang, Jawa Timur, sekitar pukul 08.30. Jenazahnya diberangkatkan dengan pesawat melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Hingga pukul 09.20, pelayat masih berkunjung ke rumah Gus Sholah yang berada di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ini. Misalnya anak Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah.
Azizah melayat sekitar 30 menit. Sebagai generasi muda NU, dia banyak belajar dari Gus Sholah. Pada Januari lalu, mereka bertemu di salah satu seminar kebangsaan.
Menurut Azizah, Gus Sholah merupakan tokoh NU yang mewakili pandangan keluarga yang nasionalis sekaligus agamais. Dia mengajak generasi muda untuk menghayati kedua nilai itu.
Sejumlah elite politik turut melayat ke rumah duka. Mereka antara lain Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto.
Selain itu, Presiden Presiden Partai Keadan Sejahtera Sohibul Iman juga hadir. Menurut dia, bangsa Indonesia kehilangan tokoh bangsa yang menjadi panutan umat. Dia berharap agar pribadi seperti Gus Sholah dapat muncul dari kalangan NU.
”Dia pelita bagi generasi muda. Dia selalu menegaskan tentang tak ada dikotomi antara kebangsaan dan keislaman,” katanya.
Karangan bunga sebagai ungkapan dukacita memenuhi gang rumah Gus Sholah. Sejumlah nama besar tertera di karangan bunga itu, antara lai Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Gus Sholah meninggal dalam usia 77 tahun di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, Minggu malam. Beberapa hari sebelum wafat, Gus Sholah sempat dirawat dan dioperasi di rumah sakit ini.
Di Jombang, Jawa Timur, makam Gus Sholah akan berdampingan dengan dengan pusara kakaknya, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid.