TKI dari Hong Kong Terinfeksi Virus Influenza Biasa
›
TKI dari Hong Kong Terinfeksi ...
Iklan
TKI dari Hong Kong Terinfeksi Virus Influenza Biasa
Setelah diobservasi selama tujuh hari di ruang isolasi khusus Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, seorang tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari Hong Kong diizinkan keluar setelah dinyatakan negatif korona virus.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Setelah diobservasi selama tujuh hari di ruang isolasi khusus Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, seorang tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari Hong Kong diizinkan keluar, Senin (3/2/2020). Tim dokter memastikan pasien itu tidak terinfeksi virus korona.
Direktur RSUD Sidoarjo Atok Irawan mengatakan, tim dokter telah melakukan prosedur standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni memeriksa pasien, memantau kondisi kesehatannya, dan mengawasi secara ketat. Kondisi kesehatan pasien membaik dan hal itu diperkuat oleh hasil pemeriksaan foto toraks dan laboratorium.
”Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan, sampel cairan orofaring, nasofaring, dan dahak menyatakan negatif virus korona,” ujar Atok Irawan saat ditemui di RSUD Sidoarjo.
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel cairan orofaring (faring yang terletak di belakang rongga mulut), nasofaring (bagian belakang hidung dan tenggorokan), serta dahak (mukus) menyatakan positif terinfeksi virus influenza A/H1pdm09. Virus influenza A/H1pdm09 merupakan virus influenza biasa yang lazim ditemukan di Indonesia.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan, sampel cairan orofaring, nasofaring, dan dahak menyatakan negatif virus korona.
Hasil pemeriksaan laboratorium itu memperkuat analisis klinis yang dilakukan sebelumnya berdasarkan hasil foto toraks, yang menunjukkan tidak ada infeksi pada paru-paru (pneumonia). Analisis foto toraks ini dilakukan secara berkala selama pasien berada dalam masa observasi.
Ketua Tim Penanganan Pasien RSUD Sidoarjo Wasis Nupikso menambahkan, setelah keluar dari ruang isolasi khusus, pasien diizinkan menjalani rawat jalan. Namun, karena tidak ada pihak keluarga yang datang selama pasien dirawat, pihak rumah sakit akan berkoordinasi dengan perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang merujuknya ke rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, RSUD Sidoarjo pada Senin pekan lalu menerima seorang pasien bernama M (21), warga Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. M tiba di instalasi gawat darurat setelah dirujuk oleh klinik milik PJTKI di Pasuruan. Tenaga medis yang merujuk menggunakan alat pelindung diri berupa masker dan kacamata.
Pasien mengeluh demam, batuk, dan tenggorokan sakit. Kewaspadaan diterapkan karena riwayat perjalanan pasien yang baru tiba dari Hong Kong melalui Bandara Juanda Surabaya beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit. Hong Kong memang bukan negara asal virus korona, melainkan merupakan salah satu negara yang terinfeksi.
Berdasarkan informasi dari pasien, dia mengalami demam tinggi sejak berada di Hong Kong. TKI ini baru bekerja 1,5 bulan di negara tujuan. Namun, karena tidak cocok dengan pemberi kerja, dia pulang kembali ke Tanah Air. Setibanya di Bandara Juanda, M tidak langsung pulang ke daerah asal, tetapi menuju PJTKI yang memberangkatkannya.
Saat awal dirawat di ruang isolasi, pasien M mengalami tekanan secara psikologis. Hal itu karena dokter dan tim perawat yang menanganinya mengenakan alat pelindung diri, seperti masker, kacamata, bahkan berbaju seperti astronot.
Namun, kondisi psikologis pasien M berangsur membaik setelah ditangani oleh dokter spesialis kejiwaan dan berkomunikasi dengan orangtuanya melalui sambungan telepon pintar. Setelah dirawat dan kondisi kesehatannya membaik, pasien mengaku ingin segera bertemu dengan keluarganya di NTB.