Jalur Pantura Semarang-Kendal Rentan Terendam Banjir
›
Jalur Pantura Semarang-Kendal ...
Iklan
Jalur Pantura Semarang-Kendal Rentan Terendam Banjir
Banjir akibat luapan Sungai Bringin sempat menggenangi jalan nasional Semarang-Kendal di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2020) sore. Sempat memicu kemacetan lalu lintas, genangan itu surut dalam waktu 2 jam.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Banjir akibat luapan Sungai Bringin sempat menggenangi jalan nasional Semarang-Kendal di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2020) sore. Sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas, genangan itu surut dalam waktu 2 jam.
Peristiwa itu diawali hujan deras di daerah Mangkang atau ujung barat Kota Semarang pada pukul 13.30 hingga sekitar pukul 15.00. Hal itu membuat aliran Sungai Bringin meluap dan mengakibatkan jalur pantai utara (pantura) Semarang-Kendal di Kecamatan Ngaliyan dan Tugu tergenang. Kemacetan lebih dari 3 kilometer tak terhindarkan.
Karsum (36), warga Kelurahan Wonosari, Ngaliyan, mengatakan, selama musim hujan periode ini, baru kali ini air kali meluap. ”Air bercampur lumpur dan alirannya cukup deras. Sebagian masuk ke rumah warga. Namun, sekitar pukul 17.00, air surut. Tinggal sisa-sisa lumpur yang mesti dibersihkan,” tuturnya.
Soni (22), warga Kelurahan Mangkang Wetan, mengatakan, saat air sungai meluap ke jalan raya, lalu lintas cukup padat. Akibatnya, laju mobil, bus, truk, dan sepeda motor tertahan. Bahkan, beberapa sepeda motor mogok karena pengemudinya nekat menerjang banjir. Selepas pukul 17.00, lalu lintas perlahan kembali normal.
Berdasarkan pemantauan Kompas, sekitar pukul 19.00, lalu lintas di jalur tersebut, terutama arah Semarang, sudah normal. Sementara arus menuju Kendal padat merayap lantaran satu truk kontainer mogok sehingga terjadi penyempitan lajur. Sisa lumpur dan ranting pohon tampak di bahu jalan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang Winarsono mengatakan, air menggenang di jalan raya Semarang-Kendal akibat luapan Sungai Bringin. ”Arus sungai membawa lumpur dan material lain, seperti ranting. Di timur Mangkang, ada tanggul yang jebol, tetapi luapan airnya ke sawah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada hari Rabu akan dilaksanakan kerja bakti untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Selain itu, untuk penanganan kondisi sungai, dan lainnya akan dikomunikasikan dengan instansi terkait. Harapannya, kejadian serupa dapat diantisipasi, terlebih saat ini masih musim hujan.
Berdasarkan pemantauan Kompas, anomali cuaca masih terjadi di Kota Semarang dalam beberapa pekan terakhir. Pekan lalu, setelah beberapa hari cuaca panas, turun hujan deras merata. Namun, beberapa hari berikutnya cuaca kembali panas.