Aktivitas warga di tiga kecamatan di Kota Tangerang, Banten, masih terganggu. Kawasan permukiman terendam banjir karena luapan sungai di sekitar tempat tinggal mereka.
Oleh
Wisnu Wardhana Dhany
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Banjir masih menggenangi 21 lokasi di Kota Tangerang, Banten. Bahkan, di sejumlah kawasan perumahan air belum mulai surut. Banjir terjadi sejak Sabtu (1/2/2020) malam sesudah hujan deras. Pemerintah Kota Tangerang mencatat 21 lokasi yang tersebar di Kecamatan Periuk, Karawaci, dan Jatiuwung masih terendam banjir hingga Selasa (4/2/2020).
”Pemerintah kota telah mengerahkan petugas untuk membuat kisdam atau konstruksi bangunan air yang bersifat sementara agar air sungai tidak masuk ke dalam galian. Kemudian membuat tanggul dari karung pasir, menambah pompa air serta evakuasi warga ke posko pengungsian," kata Kepala Bidang Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang.
Saat ini terdapat 36 posko yang tersebar di tujuh kelurahan, yaitu Periuk, Gebang Raya, Gembor, Margasari, Jurumudi Baru, Alam Jaya, dan Gandasari. Pemkot dan sukarelawan telah mengirimkan bantuan logistik dan kesehatan kepada warga terdampak.
Sejumlah perumahan masih tergenang banjir dengan ketinggian mulai dari 60 sentimeter hingga 2 meter. Bahkan, banjir belum mulai surut. Salah satunya di kawasan perumahan Garden City Residence, Periuk. Seluruh kawasan perumahan ini terendam banjir akibat limpasan air dari Kali Ledug serta danau dan perumahan lain di sekitarnya.
Banjir setinggi 60 cm menggenang mulai dari akses masuk hingga perumahan. Semakin dekat dengan danau, air semakin tinggi hingga memenuhi lantai satu rumah bertingkat.
Ketua RW 15 Karmin mengatakan, banjir terjadi lantaran perumahan Garden City Residence mendapatkan limpasan air dari Kali Ledug setelah penurapan di Jembatan Alamanda. Air limpasan itu memenuhi danau di sekitar perumahan lalu meluap ke seluruh perumahan.
Bahkan, limpasan air dari Kali Ledug yang masuk ke perumahan Periuk Damai dan menjebol turap perumahan Mutiara Peluit mengalir ke perumahan Garden City Residence. ”Ada empat pompa, tetapi limpasan air terlalu banyak sehingga begini (banjir) dan belum surut-surut,” katanya.
Setidaknya 736 warga RW 15, perumahan Garden City Residence, terdampak. Dari jumlah itu, 360 warga mengungsi. Sementara sisanya bertahan di lantai dua rumah.
Kepada mereka yang bertahan, bantuan berupa makanan dan obat-obatan disalurkan menggunakan dua eretan buatan warga dan dua perahu karet bantuan pemkot.
Menurut Karmin, banjir kali ini lebih parah dari banjir awal tahun. ”Awal tahun hanya sebagian perumahan yang terendam. Dua hari banjir sudah surut. Sekarang, seluruh perumahan terendam. Sudah masuk hari keempat, tetapi banjir belum surut,” ujarnya.