Wisatawan China di Bali Memilih Perpanjang Tinggal
›
Wisatawan China di Bali...
Iklan
Wisatawan China di Bali Memilih Perpanjang Tinggal
Sebagian wisatawan China dari 5.000-an orang yang masih melancong di Pulau Bali, melalui Konsulat Jenderal China dan agen perjalanan di Denpasar, mengabarkan untuk memilih tetap tinggal sementara.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sebagian wisatawan China dari 5.000-an orang yang masih melancong di Pulau Bali, melalui Konsulat Jenderal China dan agen perjalanan di Denpasar, mengabarkan untuk memilih tetap tinggal sementara. Mereka menolak untuk segera kembali ke negaranya karena adanya penutupan sementara penerbangan ke dan dari China per Rabu, 5 Februari 2020. Hal ini merupakan dampak dari pencegahan penyebaran virus korona dari Wuhan.
Oleh karena itu, para wisatawan asal China tersebut berharap Pemerintah Indonesia memberikan fasilitas perpanjangan visa di Bali. Menanggapi permintaan itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Bali tengah mempertimbangkan pemberian rekomendasi pengurusan perpanjangan tinggal di Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, rekomendasi ini masih dipertimbangkan dan aturan teknisnya tetap harus disusun dengan matang. Dinas masih berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM soal aturan teknis pemberian rekomendasi ini.
”Ya, semoga dalam waktu dekat ini kami bisa memberikan jawabannya. Intinya, Bali tetap membuka koordinasi dan informasi untuk perkembangan dari kasus virus korona ini, terutama menyangkut pariwisata,” kata Astawa di Denpasar, Selasa (4/2/2020).
Ia mengapresiasi turis China yang bersedia memperpanjang masa tinggalnya di Bali. Rata-rata wisatawan China tinggal selama sepekan. Negara ini menduduki peringkat kedua terbanyak yang datang ke Bali setelah Australia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Kabupaten Badung, yakni 1,19 juta orang China dari total wisatawan asing ke Bali sekitar 6,2 juta orang.
Semoga dalam waktu dekat ini kami bisa memberikan jawabannya. Intinya, Bali tetap membuka koordinasi dan informasi untuk perkembangan dari kasus virus korona ini, terutama menyangkut pariwisata.
Konsul Jenderal China di Denpasar Guo Haodong meminta warganya yang berwisata ke Bali tetap menghormati kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China. Ia membenarkan adanya permohonan sejumlah wisatawan ingin tinggal sementara di Bali.
Berdasarkan pendataan konsulat, sekitar 5.000 wisatawan China akan tertahan pulang secara langsung ke negaranya. Alternatifnya, mereka dapat menggunakan penerbangan transit ke, salah satunya, Malaysia. Ia berupaya berkoordinasi dengan Pemprov Bali agar mengizinkan warganya memperpanjang izin tinggal.
Belum ingin kembali
”Karena wabah korona ini, beberapa dari mereka belum ingin kembali ke China dan mereka berharap bisa tinggal lebih lama di Bali,” ujar Guo Haodong saat jumpa media di kantornya, di Denpasar.
Haodong memastikan semua turis China di Bali dalam keadaan sehat. Jika ada yang merasa sakit, ia meminta agar segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Ketua Bali Liang yang juga anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia yang menangani pasar China, Elsye Deliana, berharap Pemerintah Indonesia memberikan perpanjangan visa. Menurut dia, sekitar 1.000 turis masih memilih menginap di sekitaran hotel Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Direktur Promosi untuk Pasar China Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu, seusai rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali serta pelaku pariwisata di kantor GIPI Bali, di Kota Denpasar, Selasa, mengatakan, Pemerintah Indonesia akan memfasilitasi kebutuhan wisatawan China di Bali. Ia datang untuk menginventarisasi kondisi pariwisata Bali terkait virus korona.
”Salah satu catatannya, mereka berharap Presiden bersedia memberikan imbauan untuk rapat-rapat dengan anggaran negara dapat dilaksanakan di Pulau Bali,” kata Vinsensius.