Semua Pasar Tradisional di Kota Solo Ramaikan Solo Great Sale 2020
›
Semua Pasar Tradisional di...
Iklan
Semua Pasar Tradisional di Kota Solo Ramaikan Solo Great Sale 2020
Semua pasar tradisional di Kota Solo, Jawa Tengah, meramaikan ajang Solo Great Sale 2020. Tujuannya, mengangkat potensi besar pasar tradisional agar lebih bersaing dengan pasar modern.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Semua pasar tradisional di Kota Solo, Jawa Tengah, meramaikan ajang Solo Great Sale 2020. Tujuannya, mengangkat potensi besar pasar tradisional agar lebih bersaing dengan pasar modern.
Saat ini ada 44 pasar tradisional di Kota Solo. Tak sedikit dari pasar-pasar itu memiliki keunikan. Pasar Klewer, misalnya, khusus memperdagangkan tekstil dan produk tekstil, baik batik maupun nonbatik. Ada Pasar Klithikan Notoharjo yang menjual barang-barang bekas berbagai jenis, seperti onderdil sepeda motor dan sepeda.
Selain itu, ada Pasar Triwindu yang menyediakan barang-barang antik dan reproduksi. Tak ketinggalan Pasar Singosaren yang menjadi sentra penjualan telepon seluler. Tidak hanya itu, Pasar Elphabes juga menawarkan beragam peralatan audio hingga sepatu. Semuanya diyakini membuat Solo Great Sale tahun ini semakin semarak.
Solo Great Sale adalah program bulan diskon yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo bersama Pemerintah Kota Solo. Program ini rutin digelar setiap tahun sejak 2015. Dalam program ini, tempat usaha yang menjadi peserta Solo Great Sale memberikan diskon hingga 80 persen, antara lain hotel dan restoran, toko elektronik, toko batik, usaha mikro, kecil, dan menengah kuliner, serta toko buku, selama Februari 2020.
”Pasar tradisional kami ikutkan dalam penyelenggaraan SGS (Solo Great Sale) agar dapat menarik minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional,” kata Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo saat membuka penyelenggaraan Solo Great Sale di Solo, Rabu (5/2/2020).
Purnomo menambahkan, pasar tradisional di Solo menjadi jantung perekonomian masyarakat. Pemkot Solo, kata Purnomo, tetap berkomitmen mempertahankan keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern.
”Great sale diharapkan benar-benar dipahami pelaku dunia usaha untuk memberikan diskon besar bagi masyarakat tanpa syarat yang menyulitkan. Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana percepatan perekonomian masyarakat, baik bagi pelaku usaha maupun konsumen di Solo dan sekitarnya,” ujarnya.
Menurut Purnomo, dari sisi kelengkapan barang, pasar tradisional tidak kalah dari pasar modern. Banyak kebutuhan hidup masyarakat tersedia di pasar tradisional. Harga barang yang ditawarkan pedagang juga relatif murah dan terjangkau.
”Selain memiliki harga yang terjangkau, belanja di pasar dapat menghidupkan kembali tradisi jual-beli dan interaksi masyarakat,” ucapnya.
Selain memiliki harga yang terjangkau, belanja di pasar dapat menghidupkan kembali tradisi jual-beli dan interaksi masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Heru Sunardi mengatakan, dari 44 pasar tradisional, jumlah pedagang mencapai 14.000 orang. Karena itu, transaksi ekonomi di pasar tradisional bakal menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas.
Menurut Heru, potongan harga di pasar tradisional selama penyelenggaraan Solo Great Sale bersifat fleksibel, yaitu melalui tawar-menawar antara pedagang dan pembeli, bukan seperti diskon yang ditawarkan toko atau tempat belanja modern. Tawar-menawar itu sudah menjadi kekhasan pasar tradisional sehingga tidak diubah. Keuntungan bagi pembeli berbelanja di pasar tradisional selama Solo Great Sale, mereka akan mendapatkan poin undian.
”Ada petugas Dinas Perdagangan Solo di pasar yang akan membantu memasukkan nota transaksi pembeli ke sistem panitia SGS agar mendapat poin undian,” katanya.
Siti Maryam (62), pedagang Pasar Gede, telah menyediakan nota transaksi jika ada pembeli meminta nota pembelian agar dapat ditukarkan dengan poin undian Solo Great Sale. Namun, ia mengatakan, sebelumnya pembeli tidak meminta nota belanja.
”Ada yang mau, ada yang enggak mau. Biasanya setelah bayar langsung pergi. Tidak minta nota,” katanya.
Ketua Umum Panitia Solo Great Sale 2020 Farid Sunarto mengatakan, setiap transaksi minimal Rp 50.000 dan kelipatannya di tempat usaha yang menjadi peserta ajang tersebut, termasuk di pasar tradisional, akan mendapatkan satu kupon undian. Poin tersebut akan diundi dengan hadiah utama berupa rumah dan mobil pada akhir penyelenggaraan Solo Great Sale.
”Target total transaksi SGS 2020 mencapai Rp 700 miliar,” kata Farid.