Sekalipun menurunkan pemain muda dan tanpa didampingi Juergen Klopp, Liverpool mampu menaklukkan Shrewsbury Town dan melaju ke putaran kelima piala FA. Mentalitas pemain senior ”The Reds” menular kepada pemain mudanya.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
LIVERPOOL, RABU — Semangat pantang menyerah Liverpool pada musim ini menular kepada para pemain muda mereka. Dalam laga ulangan putaran keempat Piala FA, tim muda Liverpool mengalahkan Shrewsbury Town dengan skor 1-0 di Stadion Anfield, Liverpool, Rabu (5/2/2020) dini hari WIB.
Melawan Shrewsbury yang merupakan tim kasta ketiga Liga Inggris, ”The Reds” menurunkan skuad termuda mereka dengan usia rata-rata 19 tahun 102 hari.
Liverpool memainkan tujuh pemain yang masih berusia 16 tahun, salah satunya pemain sayap Harvey Elliott. Gelandang Pedro Chirivella yang berusia 22 tahun menjadi pemain tertua di tim. Gelandang 19 tahun kelahiran Liverpool, Curtis Jones, dipercaya menjadi kapten. Jones merupakan pahlawan Liverpool saat mengalahkan Everton pada babak sebelumnya.
Manajer Juergen Klopp dan para pemain senior diberikan waktu istirahat untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental mereka yang terkuras selama kompetisi berlangsung.
Klopp menyerahkan tanggung jawabnya kepada pelatih U-23, Neil Critchley. Kebijakan tersebut pernah dilakukan Liverpool pada perempat final Piala Liga melawan Aston Villa, Desember 2019. Saat itu, Liverpool memilih fokus pada Piala Dunia Antarklub dan mereka takluk dari Villa dengan skor 0-5.
Hasil imbang 2-2 pekan lalu di Shrewsbury cukup memberikan kejutan. Liverpool merupakan pemuncak klasemen sementara kasta tertinggi Liga Inggris, sedangkan Shrewsbury penghuni peringkat ke-16 Liga Satu atau kasta ketiga Liga Inggris.
Bertanding di hadapan 52.399 penonton yang memenuhi Anfield, para pemain Shrewsbury sedikit pun tidak terlihat gugup. Meskipun terus digempur para pemain Liverpool, mereka tetap berusaha memberikan perlawanan.
Bahkan, pada menit ke-58, gelandang Shrewsbury, Shaun Whalley, sempat mengejutkan pendukung tuan rumah ketika sundulannya merobek jala Liverpool yang dijaga oleh Caoimhin Kelleher. Namun, setelah melihat tayangan VAR (video wasit), gol Whalley dianulir karena terjadi off-side sebelum gol tersebut terjadi.
Setelah kejadian tersebut, para pemain Liverpool semakin giat menyerang. Gol yang mereka nanti-nantikan pun terjadi melalui gol bunuh diri bek Ro-Shaun Williams. Bek 21 tahun tersebut salah mengantisipasi umpan silang Neco Williams. Sundulannya justru masuk ke dalam gawangnya sendiri.
Gol tersebut menjadi satu-satunya yang terjadi di Anfield. Kemenangan ini membawa Liverpool ke putaran kelima untuk bertemu Chelsea di Stamford Bridge bulan depan.
Kemenangan ini menepis anggapan bahwa Klopp tidak menghargai Piala FA. Mereka berhasil menunjukkan bahwa kekuatan tim muda Liverpool tak kalah berbahaya dengan tim senior. Mereka bisa menjadi penerus untuk beberapa musim ke depan.
Critchley mengungkapkan, Klopp memberikan beberapa masukan sebelum laga berlangsung melalui pesan singkat. Masukan tersebut juga diberikan Klopp kepada Critchley pada masa jeda babak pertama dan seusai pertandingan.
”Manajer mengirim pesan sebelum pertandingan dengan beberapa kata nasihat serta dukungan yang fantastis. Dia senang dengan penampilan tim. Satu atau dua dari pemain yang tampil pada malam ini memiliki peluang bermain pada saat bertandang ke Chelsea,” ujar Critchley.
Bek kanan Neco Williams yang sudah bermain di akademi Liverpool sejak masih berusia 7 tahun pun mengaku, pertandingan ini sangat berarti bagi para pemain muda seperti dirinya. Menurut Williams, para pemain yunior Liverpool memiliki mentalitas yang bagus layaknya pemain senior.
Kekuatan tersebut membuat mereka memiliki motivasi yang besar untuk dapat memenangi pertandingan. ”Itulah yang telah kami lakukan pada musim ini. Para pemain muda melangkah masuk dan mendapatkan hasil melawan Everton, Arsenal, dan tentu saja hari ini,” ujar Williams, seperti dikutip dari liverpoolfc.com.
Dalam pertandingan ini, Liverpool mampu menguasai bola hingga 58 persen. Mereka mampu melepaskan 12 tendangan dan 4 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Shrewsbury hanya melepaskan tiga tendangan dan tidak ada yang mengarah ke gawang.
Kemenangan ini membuat Liverpool tak terkalahkan dalam 40 laga kandang di semua kompetisi. Mereka juga tidak kebobolan dalam tujuh pertandingan kandang terakhir. (AFP)