Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato Kenegaraan Trump di Sidang Kongres
›
Ketua DPR AS Robek Naskah...
Iklan
Ketua DPR AS Robek Naskah Pidato Kenegaraan Trump di Sidang Kongres
Dua kejadian utama mewarnai pidato kenegaraan Presiden AS Donald Trump dalam sidang Kongres AS yang menunjukkan permusuhan terbuka antara Trump dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
WASHINGTON DC, RABU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump memanfaatkan pidato kenegaraan di Dewan Perwakilan Rakyat AS, Selasa (4/2/2020) malam waktu setempat atau Rabu siang WIB, untuk berkampanye menghadapi Pemilu 2020. Seusai Trump berpidato, naskah pidato Trump dirobek Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Selain peristiwa itu, ada kejadian utama lainnya yang menunjukkan permusuhan terbuka antara Trump, presiden dukungan Partai Republik, dan Pelosi, politisi Demokrat yang tahun lalu menggulirkan dakwaan pemakzulan terhadap Trump. Sebelum memulai pidato, Trump menolak menyalami Pelosi. Padahal, Pelosi telah mengulurkan tangannya.
Dalam kesempatan tersebut, Pelosi membuat kejutan dengan tidak menyebut ucapan yang lazim disampaikan saat mempersilakan presiden untuk menyampaikan pidato kenegaraan. Perempuan politisi berusia 79 tahun itu tidak mengucapkan kata-kata, ”high privilege and distinct honor (yang mulia dan terhormat)”, yang biasa disampaikan ketua DPR untuk mengantarkan presiden berpidato.
”Members of Congress, the President of the United States (para anggota Kongres, inilah Presiden Amerika Serikat),” itulah yang dikatakan Pelosi untuk mengantarkan Trump berpidato.
Sementara pada akhir pidato, Pelosi secara terbuka merobek naskah pidato yang sebelumnya diterima dari Trump. Ia melakukan itu sambil berdiri di podium Ketua DPR AS, posisi yang bisa dilihat siapa pun dalam ruang sidang DPR. Pelosi menyebut tindakan itu paling pantas untuk pidato tersebut.
”(Itu) sudah termasuk tindakan sopan, mempertimbangkan tindakan lain,” kata Pelosi kepada wartawan seusai sidang.
(Itu) sudah termasuk sopan, mempertimbangkan tindakan lain.
Melalui akun Twitter-nya, Pelosi mengunggah foto dirinya mengulurkan tangan kepada Trump dalam sidang Kongres tersebut dan menambahkan komentar, ”Demokrat tidak akan pernah berhenti mengulurkan tangan persahabatan agar tugas terlaksana #DemiRakyat. Kami akan bekerja menemukan titik kesamaan yang bisa kami capai, tetapi kami tetap berpijak pada posisi saat kami tidak bisa (menemukan titik kesamaan itu). #SOTU (pidato kenegaraan)”
Kayleigh McEnany, jubir kampanye Trump, mengomentari tindakan Pelosi lewat cuitan di Twitter: ”Kebenciannya (Pelosi) pada @realdonaldtrump telah membutakan dirinya pada watak kesombongan yang menjijikkan, tingkah laku yang elitis.”
Sorakan politisi Republik
Para politisi Republikan meneriakkan ”empat tahun lagi” pada awal pidato selama hampir 1,5 jam itu. Sepanjang Trump berpidato, Republikan kerap bersorak dan bertepuk tangan. Sementara politisi Demokrat lebih banyak diam dan duduk.
Dalam pidatonya, Trump menyatakan, AS tidak pernah sekuat seperti sekarang. ”Musuh-musuh menghindar. AS terdepan dalam kebangkitan, dan masa depan AS sangat cerah. Dalam tiga tahun yang singkat, kita mengenyahkan perasaan tentang kemerosotan AS dan menolak upaya pengurangan takdir AS. Kita maju dalam kecepatan yang tidak terbayangkan beberapa waktu lalu dan tidak akan pernah kembali,” ujar Trump.
Ia menekankan pada keberhasilan ekonomi selama pemerintahannya yang dimulai sejak Januari 2017. ”Terima kasih pada kebijakan regulator, AS menjadi produsen minyak dan gas terbesar di Bumi,” kata Trump.
Dalam pidatonya, Trump juga menyinggung soal perjanjian dagang AS dengan Kanada-Meksiko. Pengganti Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara itu disetujui DPR yang dikuasai Demokrat, partai oposisi di AS.
”Kesepakatan ini akan menghasilkan hampir 100.000 pekerjaan baru yang bergaji di tinggi di industri otomotif AS,” ujar Trump.
Secara nasional, Trump mengklaim telah menciptakan 7 juta lapangan kerja sejak ia bertugas. ”Lebih dari perkiraan pakar di pemerintahan sebelumnnya,” ujarnya merujuk pada fakta 7,3 juta pekerjaan baru yang terbuka sejak 2017 hingga 2019.
Presiden ke-45 AS tersebut menyebut telah hadir 12.000 pabrik baru. Pabrik-pabrik itu dinyatakan menggantikan 60.000 pabrik yang tutup di masa pemerintahan Barack Obama, presiden yang digantikannya. Tidak dijelaskan soal ukuran dan daya serap pekerja di pabrik-pabrik baru itu.
Klaim Trump hampir senada dengan hasil jajak pendapat oleh lembaga Gallup. Dalam jajak pendapat terbaru ditemukan tingkat penerimaan publik atas kinerja Trump mencapai 49 persen. Pada Desember 2019, tingkat penerimaan publik atas kinerja Trump hanya 43 persen, dan Oktober 2019 malah hanya 38 persen.
Dalam jajak pendapat terbaru ditemukan tingkat penerimaan publik atas kinerja Trump mencapai 49 persen.
Kenaikan tingkat penerimaan publik terjadi di tengah proses pemakzulan Trump oleh Senat AS. Pemungutan suara untuk menentukan Trump bersalah atau tidak direncanakan berlangsung Kamis siang waktu Washington atau Jumat dini hari WIB nanti.
Isu lain yang jadi pembahasan dalam pidato Trump adalah isu perbatasan. Trump menyebut telah melakukan upaya yang tidak pernah dijalankan pemerintahan sebelumnya dalam mengamankan perbatasan AS-Meksiko.
”Sebelum saya menjadi presiden, jika Anda melintas secara ilegal di perbatasan selatan, lalu ditangkap, Anda akan dibebaskan, lalu masuk ke negara ini. Hal itu tidak akan terjadi lagi,” ujar Trump.
Ia mengklaim pemerintahannya telah membangun sekitar 160 kilometer pagar perbatasan. Tidak dijelaskan bahwa yang dia maksud sebenarnya adalah pembuatan sistem baru di pagar perbatasan. Sebagian besar bentuk sistem itu adalah penguatan atas pagar yang telah lama ada.
Trump juga menyinggung soal harga obat. ”Saya senang mengumumkan bahwa tahun lalu untuk pertama kali dalam 51 tahun, harga obat resep telah turun,” ujarnya.
DPR yang dikuasai Demokrat pun telah menyetujui undang-undang baru yang mengatur harga obat. UU itu membuat harga obat bisa lebih terkendali.