Jumlah penumpang bus transjakarta menembus angka 1 juta penumpang. Angkutan mikrobus masih bisa dioptimalkan untuk terus menambah jumlah penumpang.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah penumpang bus transjakarta menembus angka 1 juta penumpang dalam sehari. Meski demikian, PT Transportasi Jakarta selaku operator bus transjakarta masih menghadapi kendala dalam merangkul lebih banyak angkutan umum untuk bergabung dalam sistem JakLingko.
Yoga Adiwinarto, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, melalui pesan singkat yang diterima Kompas, Rabu (5/2/2020), menjelaskan, jumlah 1 juta penumpang itu tercapai pada Selasa lalu, 4 Februari 2020.
Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, melalui keterangan tertulis menjelaskan, capaian 1 juta pelanggan itu menjadi sejarah baru, karena menandakan Transjakarta menembus target melayani 1 juta pelanggan per hari.
”Selasa, 4 Februari kemarin, Transjakarta sudah melayani 1.006.579 pelanggan. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan Selasa, 28 Januari 2020, yang melayani 987.583 pelanggan,” ungkap Nadia.
Salah satu penyumbang terbesar dalam kenaikan pelanggan adalah program layanan terintegrasi mikrotrans JakLingko. ”Layanan ini sangat membantu sebagai moda first mile (angkutan awal) dan last mile (angkutan ke tujuan) masyarakat. Sampai hari ini tercatat 257.981 pelanggan per hari yang menggunakan layanan mikrotrans,” kata Nadia.
Dalam rapat evaluasi kinerja PT Transportasi Jakarta di Komisi B, Senin (3/2/2020), Yoga juga menjelaskan, penumpang Mikrotrans berkontribusi 18 persen terhadap total penumpang.
Manuara Siahaan, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, berpendapat, melihat potensi penumpang pengguna mikrotrans, seharusnya layanan ini ditingkatkan. Mengingat, layanan mikrotrans itu yang paling bisa menjangkau penumpang dari lingkungan permukiman ke rute utama.
Terkait keberadaan layanan mikrotrans ini, yang banyak melibatkan pemilik angkutan umum, Manuara berharap sebaiknya proses perluasan layanan dibuat terbuka.
Tambah armada bus
Yoga menambahkan, dengan anggaran subsidi (public service obligation/PSO) yang tahun ini dianggarkan Rp 3,291 triliun pada APBD 2020 atau berkurang dari usulan awal Rp 4,197 triliun, Transjakarta tetap berkomitmen meningkatkan layanan. Salah satunya melalui penambahan armada bus.
Jumlah bus direncanakan naik 19 persen atau menjadi 4.334 unit dari 3.865 unit saat ini. Armada sebanyak 4.334 unit itu akan terdiri dari 967 bus rapid transit (BRT), 1.167 unit non-BRT, dan 2.200 unit mikrotrans.
Transjakarta, lanjut Yoga, juga akan memperluas rute guna peningkatan pelanggan.
Djoko Setijawarno, pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, menambahkan, meski sudah mencapai 1 juta pelanggan dalam sehari, ia melihat transjakarta masih bisa menambah lagi jumlah penumpang dan layanan.
”Masih ada rute-rute yang penumpangnya tidak maksimal. Di antaranya rute Tanah Abang-Gondangdia, Tanah Abang-Pasar Minggu, juga Harmoni-Bundaran Senayan.
Saat jam sibuk pagi dan sore, memang bus penuh penumpang. Namun, di luar jam sibuk, tidak padat.
Djoko menyikapi secara kritis, rute-rute itu merupakan rute yang juga padat oleh sepeda motor. Untuk lebih memaksimalkan layanan, seharusnya ada pelarangan sepeda motor di rute-rute itu. Atau setidaknya juga ada evaluasi atas rute-rute yang dilayani transjakarta, untuk memaksimalkan layanan.