Kapasitas Layanan Kesehatan Ditingkatkan dalam Penanganan Virus Korona Tipe Baru
›
Kapasitas Layanan Kesehatan...
Iklan
Kapasitas Layanan Kesehatan Ditingkatkan dalam Penanganan Virus Korona Tipe Baru
Kegiatan "table top exercise" ini juga diuji dan dinilai serta dievaluasi oleh perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Oleh
Deonisia Arlinta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapasitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk tenaga kesehatan dan laboratorium kesehatan, terus ditingkatkan dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi virus korona tipe baru. Hal ini dinilai penting seiring dengan kasus penularan virus yang terus meningkat di tingkat global.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworontu di Jakarta, Kamis (6/2/2020), mengatakan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam penanganan penularan virus korona jenis baru akan dilakukan secara paralel di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Ini terutama untuk meningkatkan kapasitas dokter di rumah sakit dalam mengidentifikasi gejala infeksi tersebut.
”Kami akan adakan pertemuan dengan seluruh organisasi profesi terkait kesehatan dan perwakilan rumah sakit untuk memberikan sosialisasi terkait pedoman penanganan novel coronavirus (virus korona tipe baru). Kami juga identifikasi rumah sakit lain selain 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan penanganan ini (virus korona tipe baru),” tuturnya.
Selain peningkatan kapasitas dalam penanganan infeksi virus, Wiendra menambahkan, kompetensi dokter dalam mengidentikasi spesimen dari pasien yang diduga tertular virus korona tipe baru ini juga dilakukan. Harapannya, kualitas spesimen yang dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tetap terjamin untuk diteliti.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Alexander K Ginting S menyampaikan, peningkatan kapasitas dalam penanganan virus korona jenis baru juga dilakukan melalui kegiatan table top exercise. Kegiatan ini diisi dengan simulasi penanganan untuk menguji prosedur standar operasi yang dijalankan di seluruh unit lintas sektoral terkait.
”Misalnya, ada kasus penumpang pesawat yang mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta dengan gejala demam tinggi, sesak napas setelah perjalanan dari Shanghai. Jadi apa yang dilakukan di pihak bandara, apa juga yang dilakukan oleh kantor kesehatan pelabuhan dan pihak imigrasi. Bagaimana pula yang dilakukan pada penumpang lain yang sudah terpapar,” ujarnya.
Dievaluasi WHO
Alex menambahkan, kegiatan table top exercise ini juga diuji dan dinilai serta dievaluasi oleh perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Adapun unit pekerja yang diuji adalah seluruh lintas kementerian yang terdiri dari sipil, militer, swasta, dan pemangku kepentingan lain, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Laporan terkini dari WHO per 6 Februari 2020, jumlah kasus infeksi virus korona tipe baru yang terkonfirmasi di seluruh dunia sebanyak 28.276 kasus. Dari jumlah tersebut, 216 kasus terkonfirmasi berada di luar daratan China yang tersebar di 24 negara. Adapun jumlah kematian yang dilaporkan mencapai 564 kasus di China dan 1 kasus di Filipina.
Sementara menurut Kementerian Kesehatan, hingga saat ini belum ada laporan kasus positif penularan virus korona jenis baru di Indonesia. Dari total 47 spesimen yang diteliti oleh Balitbangkes, 43 spesimen dinyatakan negatif dan 4 lainnya masih dalam proses penelitian.