Pemerintah Mempertimbangkan Evakuasi Lanjutan dari China
›
Pemerintah Mempertimbangkan...
Iklan
Pemerintah Mempertimbangkan Evakuasi Lanjutan dari China
Pemerintah mempertimbangkan evakuasi lanjutan bagi warga Indonesia yang masih berada di China. Sekarang pemerintah masih fokus menangani proses observasi 285 orang, yang dipulangkan dari Wuhan, China.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
RANAI, KOMPAS — Pemerintah mempertimbangkan evakuasi lanjutan bagi warga negara Indonesia yang masih berada di China. Sekarang pemerintah masih fokus menangani proses observasi 285 orang, termasuk tim penjemput, yang dipulangkan dari Wuhan, China, yang telah berlangsung sejak Minggu (2/2/2020).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020), mengatakan, evakuasi lanjutan bisa saja dilakukan dengan klausul khusus melalui nota diplomatik meskipun untuk sementara penerbangan langsung dari dan ke China dihentikan.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sampai Rabu (5/2/2020), tercatat ada 24.554 kasus virus korona tipe baru, sebanyak 3.925 di antaranya merupakan kasus baru. Adapun korban meninggal mencapai 492 orang. Virus tersebut dilaporkan telah menyebar dari China ke 24 negara lain.
Sementara itu, di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan telah menerima 47 spesimen dari pasien terduga korona. Spesimen itu berasal dari 28 rumah sakit di 16 provinsi. Sebanyak 43 spesimen telah dinyatakan negatif, dan empat spesimen lainnya masih diteliti.
”Indonesia sudah punya teknologi kedokteran yang mampu mendeteksi dengan cepat sesuai dengan standar internasional,” kata Mahfud.
Dalam kunjungan ke Natuna tersebut, Mahfud dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat. Mereka kembali memastikan semua WNI yang dievakuasi dari Wuhan saat ini dalam kondisi sehat. Warga diminta tidak cemas dan bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari.
Indonesia sudah punya teknologi kedokteran yang mampu mendeteksi dengan cepat sesuai dengan standar internasional.
”Di sini tidak ada ancaman penyakit. Kami tidak menggunakan masker saat turun dari pesawat. Saya juga melihat kehidupan warga berjalan normal. Mereka merasa aman tanpa memakai masker,” ujar Mahfud.
Terawan mengatakan, WNI yang dievakuasi dari Wuhan juga menjalani trauma healing. Kegiatan mereka dari pagi meliputi berolahraga, bercerita, menyanyi, dan doa bersama. Sekarang, warga di tempat observasi juga sudah diperbolehkan menjalin komunikasi melalui telepon genggam dengan para kerabat.
”Setelah selesai diobservasi selama dua minggu dan dinyatakan sehat, sesuai ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia, mereka akan dikembalikan ke rumah masih-masing,” kata Terawan.
Pemerintah juga sudah mengabulkan permintaan warga Natuna untuk mendirikan pos ksehatan dan informasi di lokasi yang berdekatan dengan karantina. Adapun stok masker di Natuna saat ini jumlahnya 40.000 lembar dan masih mencukupi kebutuhan warga. Sebanyak 70.000 lembar masker tambahan akan dikirimkan pada Sabtu (8/2/2020).
”Semuanya serba aman. Pokoknya sekarang negara sedang hadir melindungi warga sesuai dengan tugas konstitusional. Pemerintah dibentuk untuk melindungi WNI di luar negeri dan warga di Natuna,” ucap Mahfud.