Tottenham Hotspur membutuhkan kejelian sang pelatih Jose Mourinho untuk menyiasati kondisi tim yang pincang akibat badai cedera. Hasilnya adalah tiket putaran kelima Piala FA.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menganggap laga ulangan putaran keempat Piala FA melawan Southampton di London, Kamis (6/2/2020) dini hari WIB, bagaikan permainan catur yang sangat sulit. Ia harus bisa bermain dengan bidak-bidak yang tidak lengkap.
Mourinho tidak bisa memainkan Giovani lo Celso, Erik Lamela, Ben Davies, Steven Bergwijn, Moussa Sissoko, dan Harry Kane, yang dibekap cedera. Padahal, mereka adalah pemain yang dibutuhkan Mourinho untuk memenangi laga itu untuk mempertahankan peluang meraih trofi pertama Spurs sejak 2008.
Badai cedera membuat Mourinho pusing. Ketika beberapa pemain sudah pulih, ada pemain lagi yang cedera. Ibarat tidur dengan selimut kecil, kata Mourinho, tubuh tidak bisa sepenuhnya tertutupi. Ketika menarik selimut ke atas, bagian kaki terbuka, dan sebaliknya.
”Saya seperti memainkan catur tanpa bidak-bidak. Tidak ada gajah, tidak ada raja, tetapi banyak masalah. Ini sangat sulit,” ujar Mourinho seperti dikutip The Telegraph. Dalam situasi ini, Mourinho harus menghadapi Southampton yang pada laga pertama menahan imbang Spurs, 1-1, sehingga laga harus diulang.
Namun, pelatih asal Portugal itu membuktikan dirinya layak dijuluki ”Si Spesial” karena Spurs akhirnya menaklukkan Southampton, 3-2. Kemenangan itu pun mengantar Spurs ke putaran kelima Piala FA untuk menghadapi Norwich City.
Spurs menggunakan skema berbeda untuk menyiasati kondisi tim yang sedang pincang. Saat mengalahkan Manchester City, 2-0, pada laga Liga Primer akhir pekan lalu, Mourinho menggunakan skema empat bek. Di hadapan Southampton, ia menggunakan tiga bek untuk menguatkan lini tengah dan serangan dari sektor sayap.
Hasilnya tidak seperti yang diharapkan Mourinho karena Southampton lebih mendominasi permainan. Setelah diuntungkan dengan gol bunuh diri bek Southampton, Jack Stephens, menit ke-12, Spurs tidak berdaya menahan agresivitas tamunya. Southampton pun sempat unggul dengan dua gol dari Shane Long dan Danny Ings hingga menit ke-72.
Keunggulan tim tamu tidak bertahan lama karena bidak berharga yang masih dimiliki Mourinho, Lucas Moura, kembali menjadi pahlawan. Dengan ketenangan dan akurasinya, Moura menyamakan kedudukan menjadi 2-2 menit ke-78.
Kemenangan Spurs kemudian ditentukan Son Heung-min melalui tendangan penalti pada menit ke-87. Son menjadi pencetak gol terbanyak di Piala FA sejak musim 2016-2017, yaitu mencetak 11 gol dalam 17 laga.
Son mengaku sangat yakin timnya bisa mencetak satu gol lagi setelah Moura menyamakan kedudukan. Kepercayaan diri itu mampu mengatasi kepincangan tim. ”Penampilan kami memang tidak bagus, tetapi terkadang hasil akhir menjadi lebih penting,” katanya dikutip laman Spurs.
Merendah
Sama seperti Son, Mourinho mengakui penampilan timnya malam itu bukanlah yang terbaik. Selain kekurangan pemain akibat cedera, Spurs tidak punya banyak waktu memulihkan kebugaran usai melawan City.
”Jadi, menurut saya, tim terbaiklah yang akhirnya kalah pada laga ini. Namun, kami juga layak menang,” ujar Mourinho. Meski tidak lebih baik dari Southampton, Spurs masih bisa bermain sepenuh hati sampai menembus batas kemampuan.
Pujian Mourinho itu tidak bisa menyenangkan hati pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl. Ia dan timnya sangat kecewa karena kemenangan yang sudah di depan mata bisa direnggut tim tuan rumah dalam 12 menit terakhir laga.
”Pujian itu sangat manis, tetapi tidak bisa mengobati kekecewaan kami,” kata Hasenhuttl. Sepak bola, kata Hasenhuttl, bukanlah soal tim mana yang lebih bagus melainkan siapa yang jadi pemenang.
Jadi, Hasenhuttl menilai pujian itu sekadar untuk menyenangkan hati. Namun, Spurs tetap tim yang mampu bermain lebih taktis dan efektif. Dia pun mengakui timnya melakukan kesalahan fatal pada akhir laga. Mereka membiarkan pemain Spurs leluasa memasuki pertahanan dari sisi tengah.
Hasenhuttl bisa melupakan kekalahan itu asalkan ia mendapatkan kabar positif mengenai kondisi gelandang James Ward-Prowse. Pada menit ke-37, Ward-Prowse berbenturan dengan pemain sayap Spurs, Ryan Sessegnon, dan sempat dirawat dengan masker oksigen ketika petugas medis memeriksa lutut kaki kanannya.
”Saya harap kondisinya tidak parah. Jika kami kalah sekaligus kehilangan Ward-Prowse, sungguh mengerikan,” kata Hasenhuttl dikutip BBC. Southampton kini akan memanfaatkan liburan sebelum menghadapi Burnley di ajang Liga Primer pada 15 Februari mendatang.
Sementara Mourinho masih punya tugas berat untuk kembali menempatkan Spurs di peringkat empat besar demi merebut tiket ke liga Champions musim depan. Ia berharap bidak-bidaknya kembali lengkap dalam waktu cepat. (AFP/REUTERS)